Jakarta (ANTARA) - Mantan narapidana terorisme yang terlibat pada kasus Bom Bali 1, Umar Patek mengatakan kemerdekaan sebaiknya dimaknai dengan komitmen untuk merdeka dari semua pemikiran radikalisme dan ekstremisme yang berbasis kekerasan.
“(Merdeka) melepas semua pemikiran kekerasan, dan berbalik untuk bersama-sama mewujudkan Indonesia yang damai,” kata Umar di Surabaya, Rabu sebagaimana dikutip dari siaran pers Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI diterima di Jakarta, Rabu.
Cara melepaskan diri dari ideologi kekerasan tersebut, kata Umar, adalah dengan mengisi kegiatan positif dan menyaring informasi yang mengarah kepada hal-hal negatif. Ia pun mengajak masyarakat meninggalkan pemikiran ekstrem dan kembali ke pangkuan NKRI.
Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 RI menjadi spesial bagi Umar karena ia bersyukur bisa merasakan euforia kemerdekaan bersama masyarakat, setelah bebas bersyarat dari Lapas Kelas 1 Surabaya pada 7 Desember 2022.
Umar turut aktif dalam kegiatan perlombaan perayaan HUT RI di lingkungan rumahnya. Meski dikenal sebagai mantan narapidana teroris dan buronan kelas dunia, Umar mengaku tidak malu atau canggung untuk berbaur dengan masyarakat sekitar.
Berita Terkait
35 orang Palestina tewas akibat serangan Israel di Rafah dalam 24 jam
Rabu, 8 Mei 2024 16:55 Wib
Houthi Yaman ancam perluas serangan jika Israel invasi Rafah
Rabu, 8 Mei 2024 14:03 Wib
Israel sebut 18 roket diluncurkan dari Rafah ke arah Kerem Shalom
Rabu, 8 Mei 2024 13:56 Wib
Presiden tegaskan tidak ada pengajuan percepatan Pilkada
Rabu, 8 Mei 2024 11:37 Wib
Israel luncurkan operasi kontraterorisme di Rafah
Selasa, 7 Mei 2024 16:26 Wib
Israel: Usul gencatan senjata disetujui Hamas jauh dari tuntutan
Selasa, 7 Mei 2024 14:16 Wib