Polres OKU Timur sebar spanduk cegah karhutla

id Spanduk karhutla, bencana kabut asap, lahan pertanian, Polres OKU Timur, Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Polres OKU Timur sebar spanduk cegah karhutla

Jajaran Polres OKU Timur, Sumsel, Senin (14/8/2023) memasang spanduk larangan karhutla, (FOTO ANTARA/Edo Purmana)

Martapura, Sumsel (ANTARA) - Jajaran Kepolisian Resor Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan menyebar spanduk pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) guna mengedukasi masyarakat agar tidak membuka lahan pertanian dengan cara dibakar.

Kapolres OKU Timur AKBP Dwi Agung Setyono di Martapura, Senin menyampaikan bahwa musim kemarau tahun ini berpotensi menimbulkan karhutla di daerah itu sehingga perlu adanya upaya pencegahan sedini mungkin.

Terlebih lagi OKU Timur merupakan salah satu daerah di Sumsel yang rawan terjadi karhutla saat musim kemarau karena masih banyak terdapat lahan gambut dan pertanian yang mudah terbakar.

Oleh sebab itu, sebagai upaya pencegahan pihaknya menyebar spanduk imbauan yang dipasang di daerah-daerah rawan karhutla agar masyarakat tidak membuka lahan pertanian dengan cara dibakar.

Melalui Bhabinkamtibmas di seluruh kecamatan pihaknya pun meningkatkan patroli di daerah rawan karhutla guna memantau titik api yang berpotensi menimbulkan kebakaran hutan.

"Jika ada masyarakat yang kedapatan membuka lahan pertanian dengan cara dibakar bersiap-siap mendapat sangsi pidana sesuai hukum yang berlaku," tegasnya.

Sementara, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) OKU Timur Mgs Habibullah sebelumnya telah menetapkan status siaga karhutla mengingat kabupaten setempat menjadi salah satu daerah di Sumsel pengekspor asap ke negara lain akibat karhutla yang terjadi pada 2018 silam.

Dalam penetapan status ini sebanyak 250 personel gabungan telah siap siaga menghadapi musim kemarau panjang agar peristiwa karhutla dapat ditanggulangi sedini mungkin.

"Termasuk semua peralatan penanggulangan sudah kami siapkan agar jika terjadi kebakaran hutan ataupun lahan pertanian dapat segera dipadamkan," demikian Mgs Habibullah.