Disdik OKU Sumsel tingkatkan kualitas SMP lewat implentasi Kurikulum Merdeka

id Kualitas pendidikan, belajar mengajar, kurikulum merdeka, pelajar sekolah, Dinas Pendidikan OKU

Disdik OKU Sumsel tingkatkan kualitas SMP lewat implentasi Kurikulum Merdeka

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan OKU, Alfarizi. (ANTARA/Edo Purmana/23)

Baturaja (ANTARA) - Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan (Sumsel), meningkatkan kualitas pendidikan pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) dengan sistem belajar implementasi Kurikulum Merdeka (IKM).

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan OKU, Alfarizi di Baturaja, Senin, mengatakan, program pemerintah tersebut menjadi fokus untuk diterapkan di Kabupaten OKU tahun ini guna meningkatkan kualitas pendidikan pelajar di sekolah, sekaligus membangun suasana belajar yang menarik dan menyenangkan.

"Program ini kami jalankan untuk menyukseskan gerakan yang digalakkan pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Pendidikan untuk memperbaiki kualitas pendidikan di OKU," katanya.

Dia menjelaskan dalam program ini terdapat tiga pilihan implementasi Kurikulum Merdeka yang bisa diaplikasikan mulai dari Mandiri Belajar, Mandiri Berubah, dan Mandiri Berbagi.

Pada Mandiri Belajar, kata dia, sekolah yang memilih jalur ini memiliki kebebasan dalam menerapkan Kurikulum Merdeka pada beberapa bagian serta prinsip yang sesuai dengan imbauan pemerintah.

Kemudian, jalur Mandiri Berubah dapat memberikan keleluasaan bagi masing-masing satuan pendidikan dalam rangka menerapkan Kurikulum Merdeka dengan penggunaan perangkat mengajar yang telah tersedia pada satuan pendidikan sebelumnya.

Sedangkan, Mandiri Berbagi merupakan salah satu jalur yang juga memiliki kebebasan dalam implementasi Kurikulum Merdeka dengan memberikan kebebasan terhadap satuan pendidikan untuk mengembangkan sendiri berbagai perangkat belajar mengajar di sekolah.

"Melalui program ini para guru dan siswa dalam melaksanakan aktivitas belajar mengajar bisa dengan leluasa dalam menyampaikan pikiran dan bakat yang dimiliki," jelasnya.

Menurut dia, sejauh ini dari 65 SMP yang disiapkan sudah ada sebanyak 49 satuan pendidikan yang masuk dalam fase implementasi Kurikulum Merdeka 1, sedangkan sisanya masih dalam proses persiapan.

"Hal inilah yang terus kami dorong sehingga setiap sekolah mulai dari tingkatan PAUD, SD dan SMP secara penuh dapat menerapkan implementasi Kurikulum Merdeka," ujarnya.