OKU Timur kampanyekan gerakan stop perundungan

id Stop bullying, perundungan anak, kampanye bullying, TP PKK, OKU Timur

OKU Timur kampanyekan gerakan stop perundungan

Ketua Tim Penggerak PKK OKU Timur, dr Sheila Noberta saat menjadi narasumber di Seminar Anti Bullying yang digelar di Sekolah Dasar IT AT-Taqwa Gumawang, Kecamatan Belitang Madang Raya, Jumat. (ANTARA/Edo Purmana/23)

Martapura (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan mengampanyekan gerakan stop perundungan (bullying), khususnya di lingkungan sekolah agar tidak merusak mental anak yang menjadi korban.

"Perundungan adalah perilaku yang tidak menyenangkan, baik secara verbal maupun fisik pada anak-anak, sehingga harus dicegah sedini mungkin," kata Ketua Tim Penggerak PKK OKU Timur Sheila Noberta saat menjadi narasumber Seminar Anti-Bullying yang digelar di Sekolah Dasar IT AT-Taqwa Gumawang di Belitang Madang Raya, Jumat.

Kasus perundungan di kalangan anak kian merebak akhir-akhir ini di berbagai daerah di Indonesia yang melibatkan berbagai perilaku, seperti memukul, membuat gerakan kasar, panggilan yang buruk, hinaan dan juga gosip tentang sesuatu atau seseorang.



Menurut dia, jika hal tersebut dibiarkan berlarut-larut, akan timbul masalah psikis lainnya di kemudian hari yang berdampak buruk bagi anak-anak, baik yang melakukan perundungan maupun yang dirundung.

Oleh sebab itu, kata dia, sebagai upaya pencegahan penting untuk mengintegrasikan perspektif kesehatan mental melalui kampanye anti-perundungan, karena pencegahan sejak dini dapat mencegah konsekuensi jangka panjang bagi perkembangan mental sang anak.

Ia menilai perlu adanya sosialisasi ekosistem anti-perundungan dan pelaku yang melakukan tindakan tersebut harus mendapat sanksi maksimal dari guru guna memberikan efek jera.

Selain itu, melalui kampanye anti-perundungan tersebut, ia mengajak para orang tua untuk memberikan pendidikan yang berakidah agar tidak melakukan perbuatan yang dapat merugikan orang lain.

"Rumah adalah tempat anak mendapatkan pendidikan pertamanya. Kuatkan akidah anak sedini mungkin dan tanamkan keyakinan bahwa Allah maha melihat setiap perbuatan baik dan buruk," ujarnya.

Untuk dapat menanamkan pemahaman itu, lanjut dia, penting bagi orang tua melakukan interaksi yang baik dengan anak dan membangun kedekatan dengan baik sedari kecil.

"Ajarkan anak untuk memilih teman bergaul yang baik, karena pergaulan memainkan peranan penting dalam kehidupan seseorang dan dapat membentuk kepribadian seorang individu, positif atau negatif," ujarnya.