Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo menegaskan bahwa kasus perundungan yang terjadi di sekolah jangan ditutup-tutupi demi nama baik sekolah, melainkan diselesaikan.
"Biasanya kasus 'bullying' (perundungan) ini ditutup-tutupi untuk melindungi nama baik sekolah. Saya kira yang baik adalah menyelesaikan dan memperbaiki," kata dia dalam sambutan saat membuka Kongres XXIIII PGRI Tahun 2024 seperti disaksikan dalam akun YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu.
Ia menyatakan khawatir atas kasus perundungan, kekerasan, dan pelecehan yang menimpa siswa di sekolah, bahkan ada yang memakan korban jiwa.
Menurut Kepala Negara, kasus perundungan tidak boleh terjadi lagi dan dibiarkan berlarut. Sekolah harus menjadi tempat yang aman bagi siswa untuk belajar, bertanya, berkreasi, bermain, dan bersosialisasi.
"Jangan sampai ada siswa yang takut, ketakutan di sekolah. Jangan sampai ada siswa yang tertekan di sekolah, dan tidak betah di sekolah," kata Jokowi.
Presiden menaruh harapan besar kepada para guru untuk menjadi ujung tombak dalam menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman bagi siswa.
Berita Terkait
Polisi ungkap tradisi dan pengungkapan geng jadi motif perundungan
Jumat, 1 Maret 2024 14:21 Wib
Pemerhati anak minta masyarakat bedakan bercanda dengan perundungan
Kamis, 22 Februari 2024 17:12 Wib
Polisi tangani kasus perundungan siswa salah satu sekolah di Tangsel
Senin, 19 Februari 2024 14:53 Wib
Anak dengan ADHD perlu terapi perilaku untuk cegah perundungan
Senin, 15 Januari 2024 16:22 Wib
UPTD PPA Sumsel panggil ponpes terkait kasus santri alami luka bakar
Jumat, 27 Oktober 2023 21:53 Wib
KemenPPPA pantau penanganan masalah santri di Palembang
Selasa, 24 Oktober 2023 15:46 Wib
Polisi tangani kasus perundungan siswa SMP di Cimanggu
Rabu, 27 September 2023 14:49 Wib
Anemia tidak hanya berdampak secara fisik tapi juga psikologis anak
Kamis, 31 Agustus 2023 16:01 Wib