Dinas Kesehatan OKU canangkan gerakan SBS

id Gerakan SBS, jamban keluarga, lingkungan bersih, membuang hajat, Dinas Kesehatan OKU

Dinas Kesehatan OKU canangkan gerakan SBS

Kasi Promkes dan Pemberdayaan Masyarakat Dinas Kesehatan OKU, Afua Amuri. (ANTARA/Edo Purmana)

Baturaja, Sumsel (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, mencanangkan gerakan Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS) agar terwujudnya lingkungan yang sehat dan masyarakat yang cerdas.

Kasi Promkes dan Pemberdayaan Masyarakat pada Dinas Kesehatan OKU sekaligus Sekretaris kegiatan Hari Kesehatan Nasional (HKN), Afua Amuri di Baturaja, Rabu menjelaskan, pencanangan gerakan SBS ini dilakukan dalam rangka memperingati HKN ke-58 tahun 2022.

Dia menjelaskan, gerakan SBS tersebut akan dideklarasikan secara serentak oleh perwakilan warga, kepala desa/lurah dan camat dengan tekad membuat jamban keluarga sehingga tidak akan ada lagi warga yang buang hajat di sembarang tempat.

Deklarasi ini dipromotori oleh 92 desa dan kelurahan di Kabupaten OKU yang sudah melakukan gerakan SBS antara lain Kelurahan Sukaraya, Sekarjaya, Air Paoh, Desa Lubuk Batang Lama, Karta Mulia, Karang Endah, Kepayang, Fajar Jaya, Ujan Mas, Marta Jaya dan Desa Ulak Pandan.

"Deklarasi SBS secara serentak ini akan dilaksanakan besok pada puncak peringatan Hari Kesehatan Nasional di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten OKU," jelasnya.

Menurut Afua, SBS merupakan gerakan yang mendesak untuk dilaksanakan demi terciptanya lingkungan yang bersih dan sehat dengan cara membuat jamban keluarga berikut sumber air bersih sehingga tercipta lingkungan yang benar-benar bebas dari penyakit.

Dalam gerakan ini, kata dia, masyarakat diajak agar stop membuang air besar di sembarang tempat seperti di sungai untuk menjaga lingkungan sekitar agar tetap bersih sehingga dapat terhindar dari penyebaran penyakit menular.

Selain itu, dengan stop membuang air besar sembarangan juga tidak mencemari sumber air yang dapat dijadikan sebagai air baku air minum atau untuk kebutuhan sehari-hari.

Kemudian, dengan membuang hajat pada tempatnya tidak mengundang serangga dan binatang yang dapat menyebarluaskan bibit penyakit menular berbahaya ke tubuh manusia.

"Mari kita laksanakan gerakan ini untuk berpikir maju dengan membuat jamban keluarga di setiap rumah agar lingkungan bersih dan kesehatan bisa terjamin," ujarnya.