Di Sumsel masih ada ditemukan penambahan kasus COVID-19

id Dinkes Sumsel, vaksinasi, vaksin, vaksinasi covid-19, masih temukan kasus penambahan COVID-19, kasus positif, prokes,covid-19,info sumsel,berita palem

Di Sumsel masih ada ditemukan  penambahan kasus COVID-19

Kadinkes Sumsel Lesty Nuaraini. (ANTARA/Yudi Abdullah/22)

Melihat fakta tersebut, masyarakat diimbau meningkatkan kewaspadaan dari ancaman penularan virus corona itu dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat, terutama di area publik
Palembang (ANTARA) - Petugas Dinas Kesehatan Sumatera Selatan hingga Juni 2022 ini masih menemukan tambahan kasus positif COVID-19 di sejumlah kabupaten dan yang jumlahnya mencapai 18 orang.

"Melihat fakta tersebut, masyarakat diimbau meningkatkan kewaspadaan dari ancaman penularan virus corona itu dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat, terutama di area publik," kata Kadinkes Sumsel Lesty Nuaraini, di Palembang, Selasa.

Dia menjelaskan bahwa pandemi COVID-19 belum berakhir, sehingga jika masyarakat mengendurkan protokol kesehatan, maka dikhawatirkan akan terjadi lonjakan kasus positif yang saat ini sudah bisa dikendalikan dan diminimalkan.

Baca juga: Vaksin tak bisa berdiri sendiri berikan perlindungan dari COVID-19

Selain mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan, pihaknya juga berupaya memberikan perlindungan masyarakat dengan vaksinasi lengkap, yakni dosis pertama dan kedua serta penguat (booster).

Untuk mencegah terjadinya penularan COVID-19, upaya yang telah terbukti cukup efektif dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat dan memberikan vaksinasi kepada masyarakat, mulai dari anak-anak hingga orang lanjut usia (lansia) akan ditingkatkan.

Mengenai perkembangan pelayanan vaksinasi COVID-19, hingga saat ini di wilayah provinsi dengan 17 kabupaten dan kota itu untuk dosis pertama telah mencapai 83,45 persen dan vaksinasi dosis kedua mencapai 66,51 persen dari target 6,3 juta jiwa.

Sedangkan realisasi vaksinasi COVID-19 dosis ketiga/penguat (booster) masih 14,49 persen atau baru menjangkau 790.476 jiwa.

Untuk memberikan kekebalan komunal secara optimal, pihaknya berupaya menuntaskan pelayanan vaksinasi dosis pertama dan kedua dan meningkatkan pelayanan vaksinasi booster.
Baca juga: Efek samping booster dan vaksin COVID-19 primer, apakah sama?