Harga cabai merah di Baturaja naik Rp65.000 per kilogram, ternyata ini penyebabnya

Baturaja (ANTARA) - Harga cabai merah keriting di pasar tradisional Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan naik menjadi Rp65.000 per kilogram (Kg) dari sebelumnya Rp40.000/Kg.

"Setelah hari raya Idul Fitri 1443 Hijriyah, harga cabai merah keriting justru naik hingga menembus Rp65.000/Kg," kata Yeni, salah seorang pedagang di Pasar Atas Baturaja, Ogan Komering Ulu (OKU), Jumat.

Tingginya harga cabai ini disebabkan karena faktor cuaca yang menyebabkan banyaknya tanaman yang rusak sehingga petani cabai di beberapa daerah banyak yang merugi.

"Menurut informasi banyak tanaman cabai milik petani dari daerah pemasok di Kabupaten Ogan Ilir (OI) yang rusak akibat cuaca ekstrim," ujarnya.

Hal senada dikatakan Jauya, pedagang bumbu dapur lainnya, selain cabai merah keriting lonjakan harga juga terjadi pada bawang merah yang kini menembus angka Rp60.000/Kg dan bawang putih Rp45.000/Kg.

"Harga jenis bumbu dapur ini naik rata-rata Rp20.000/Kg," ujarnya.

Menurut Jauya, kenaikan harga berdampak pada daya beli masyarakat yang menurun drastis mencapai 30 persen seperti biasanya karena harga mahal.

"Hanya saja untuk stok jenis bumbu dapur ini tidak sulit didapat karena persediaannya banyak di pasaran," ujarnya.

Sementara, pantauan di Pasar Atas Baturaja selain cabai merah keriting, sejumlah kebutuhan pokok lainnya juga mengalami lonjakan harga setelah hari raya Idul Fitri 1443 Hijriyah seperti telur ayam ras dari Rp21.000 per kilogram (Kg) menjadi Rp28.000/Kg, beras kualitas sedang Rp9.500 kini Rp11.000/Kg, minyak goreng premium kemasan semula Rp22.000 kini melonjak mencapai Rp25.000/liter dan minyak goreng curah Rp18.000/liter.