Nelayan Bengkulu tidak melaut akibat gelombang tinggi

id bengkulu cuaca

Nelayan Bengkulu tidak melaut akibat gelombang tinggi

Ilustrasi - Perahu nelayan melintas ketika awan hitam menyelimuti. (Dok ANTARA)

Kota Bengkulu (ANTARA) - Para nelayan di pesisir Kota Bengkulu terpaksa berhenti melaut akibat cuaca ekstrem dengan ketinggian gelombang mencapai empat meter.

Salah satu nelayan tradisional di Pantai Malabero, Zulkoto menyebutkan bahwa cuaca buruk seperti ini menyebabkan nelayan yang berada di Kelurahan Malabero Kecamatan Teluk Segara terpaksa tidak melaut dan perekonomian nelayan terhenti
 
"Kami tidak berani melaut karena kondisi cuaca yang tidak mendukung serta tinggi ombak yang cukup besar," kata Zulkoto di Bengkulu, Selasa.
 
Ia menambahkan, akibat cuaca buruk tersebut perekonomian nelayan di sekitar Pantai Malabero lumpuh karena tidak ada satupun nelayan yang berani melaut.
 
Oleh karena itu, para nelayan di Malabero berharap agar cuaca dapat kembali normal agar bisa kembali melaut dan memenuhi kebutuhan keluarga.
 
Kasi Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bengkulu Anang Anwar mengatakan bahwa selain angin kencang, Provinsi Bengkulu juga akan dilanda hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.
 
Hal tersebut terjadi akibat adanya gangguan gelombang atmosfer tipe low frequency dan gelombang atmosfer kelvin yang terpantau berada di Sumatera bagian selatan.
 
Selain itu, adanya labilitas udara yang cukup kuat serta kelembapan udara yang basah dari lapisan bawah hingga atas atmosfer sehingga dapat mendukung terjadinya proses pembentukan awan hujan di Provinsi Bengkulu.
 
"Untuk kekuatan angin yang terjadi sekitar 5 hingga 25 knots yang mengakibatkan ketinggian ombak akan semakin besar," ujarnya. 
 
Berikut daerah yang diperkirakan akan turun hujan yang disertai dengan angin kencang berdurasi singkat yaitu Kabupaten Mukomuko, Kabupaten Bengkulu Utara, Kabupaten Bengkulu Tengah, Kabupaten Seluma, Kabupaten Bengkulu Selatan, Kabupaten Kaur dan Kota Bengkulu.