Palembang (ANTARA) - Tim Humas Polda Sumatera Selatan mengingatkan kepada semua pihak dan lapisan masyarakat untuk tidak menyebar informasi bohong (hoaks) terkait pandemi COVID-19 karena konsekuensinya akan ditindak sesuai dengan ketentuan hukum.
Penyebaran hoaks terkait wabah virus Corona baru itu dapat menimbulkan keresahan di tengah masyarakat dan memperkeruh suasana dalam kondisi antisipasi penyebaran wabah penyakit tersebut, kata Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Pol Supriadi di Palembang, Jumat.
Menurut dia, masyarakat yang biasa bercanda melalui media sosial, diingatkan tidak menggunakan isu COVID-19 sebagai bahan candaan.
Isu wabah COVID-19 sangat sensitif, jika disebar luaskan menggunakan media sosial sebagai bahan candaan dapat ditanggapi serius masyarakat sehingga bisa menimbulkan kepanikan dan keresahan.
Melihat dampak negatif dari hoaks itu, pada setiap kesempatan pihaknya berupaya memberikan imbauan agar masyarakat terhindar dari pelanggaran hukum.
Untuk menertibkan hoaks itu, tim siber Polda Sumsel melakukan pemantauan percakapan di media sosial.
Jika ada akun media sosial menyebarkan hoaks akan dilacak keberadaannya dan dikenakan sanksi hukum yang cukup berat.
"Siapa pun yang terbukti menyebarkan berita bohong yang dapat menimbulkan keresahan masyarakat, akan dijerat dengan Pasal 14 Undang Undang No.1 Tahun 1946 dengan ancaman setinggi-tingginya 10 tahun penjara," ujar Kombes Supriadi.
Berita Terkait
BRI nilai restrukturisasi kredit dampak COVID-19 telah selamatkan UMKM
Senin, 1 April 2024 15:15 Wib
BRI siapkan strategi jelang berakhirnya restrukturisasi COVID-19
Selasa, 20 Februari 2024 11:07 Wib
Guru Besar UGM: AI dan big data bisa percepat pengembangan obat baru
Sabtu, 10 Februari 2024 11:19 Wib
Dinkes Sumsel temukan 28 kasus aktif COVID-19 pada Januari 2024
Rabu, 31 Januari 2024 23:24 Wib
Peneliti UGM: Limbah rumah tangga bisa deteksi COVID-19
Selasa, 30 Januari 2024 20:44 Wib
Dinkes Sumsel temukan 15 kasus aktif COVID-19 di awal 2024
Kamis, 11 Januari 2024 19:13 Wib
Dokter imbau masyarakat tak egois hadapi COVID-19 subvarian baru
Selasa, 9 Januari 2024 16:50 Wib
Dokter sarankan lakukan swap antigen sebagai upaya cegah penularan
Selasa, 9 Januari 2024 14:43 Wib