Palembang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan harus menggeser struktur pertumbuhan ekonomi daerah itu ke sektor investasi dari yang selama ini bertumpu pada konsumsi rumah tangga agar mencapai perekonomian yang berkelanjutan.
Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumatra Selatan Hari Widodo di Palembang, Rabu, mengatakan investasi atau pembentukan modal tetap bruto (PMTB) adalah komponen yang cenderung memiliki keberlanjutan dalam laju pertumbuhan ekonomi daerah.
“Sumsel masih didominasi konsumsi rumah tangga, idealnya ada shifting terutama ke PMTB sehingga tercipta pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan inklusif,” kata dia yang dijumpai setelah acara Rilis BPS.
Berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel, konsumsi rumah tangga berkontribusi sebesar 2,47 persen dari angka pertumbuhan ekonomi 2019 yang sebesar 5,71 persen.
Sementara itu untuk PMTB sendiri tercatat hanya 0,63 persen. Meskipun BPS juga memotret bahwa investasi tumbuh positif sepanjang tahun lalu dibanding tahun sebelumnya.
Hari menjelaskan pertumbuhan ekonomi daerah seharusnya tidak didominasi konsumsi rumah tangga karena komponen itu rentan terpengaruh kondisi eksternal, termasuk pengaruh global.
Apalagi, kata dia, perekonomian Sumsel masih bersandar pada komoditas karet, sawit dan batubara yang sangat berkaitan dengan pasar global.
“Sehingga ekonomi Sumsel mudah terpapar jika ada gejolak di pasar dunia. Salah satunya, ketika harga karet jatuh, langsung berpengaruh terhadap konsumsi rumah tangga yang ikut melambat,” katanya.
Oleh karena itu, bank sentral menilai Sumsel perlu melakukan diversifikasi produk jika ingin tetap mengandalkan komoditas. Arahnya, yakni tak lain mengembangkan industri hilir untuk tiga komoditas tersebut.
“Hilirisasi yang juga dapat mendongkrak investasi, Sumsel punya KEK TAA (Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Api-Api), sebetulnya provinsi ini sudah di jalur yang benar, tinggal fokus percepatan,” katanya.
Selain itu, Hari menambahkan, pemda di Sumsel juga dapat menggarap sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru, salah satunya adalah sektor pariwisata.
Menurutnya, sektor pariwisata adalah potensi bagi Sumsel mengingat saat ini kontribusinya baru 1,9 persen terhadap perekonomian daerah itu.
“Kota Palembang, misalnya sudah menjadi salah satu tujuan wisata setelah adanya Asian Games 2018. Sektor pariwisata juga dapat memberi efek ganda bagi lapangan usaha lain, seperti penyediaan akomodasi makan dan minum yang mana dua tahun terakhir sudah tumbuh tinggi,” kata dia.
Berita Terkait
BTN pertimbangkan penyesuaian bunga KPR pasca BI-Rate naik
Jumat, 26 April 2024 10:34 Wib
Jaksa tuntut pegawai bank terdakwa korupsi dana nasabah 9 tahun kurungan
Kamis, 25 April 2024 6:47 Wib
Rupiah menguat sebelum pengumuman hasil RDG BI
Rabu, 24 April 2024 11:15 Wib
Menimbang opsi terbaik menjaga kestabilan rupiah
Kamis, 18 April 2024 11:18 Wib
Masyarakat perlu periksa nomor seri uang untuk cegah uangpalsu
Jumat, 5 April 2024 15:10 Wib
Bank BSB siapkan uang tunai Rp1,2 triliun untuk cukupi libur lebaran
Jumat, 5 April 2024 7:31 Wib
Hasil Survei: Mayoritas masyarakat alokasikan THR tahun ini untuk belanja
Kamis, 28 Maret 2024 15:42 Wib
BI dan perbankan bukakuota penukaran rupiah 5.000 orang per hari
Kamis, 28 Maret 2024 11:03 Wib