BI: Sumatera Selatan harus dorong investasi

id ekonomi,bank indonesia,bi,pertumbuhan ekonomi

BI: Sumatera Selatan harus  dorong investasi

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan Hari Widodo di Palembang, Rabu (5/2). (ANTARA/Dolly Rosana/20)

Palembang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan harus menggeser struktur pertumbuhan ekonomi daerah itu ke sektor investasi dari yang selama ini bertumpu pada konsumsi rumah tangga agar mencapai perekonomian yang berkelanjutan.

Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumatra Selatan Hari Widodo di Palembang, Rabu, mengatakan investasi atau pembentukan modal tetap bruto (PMTB) adalah komponen yang cenderung memiliki keberlanjutan dalam laju pertumbuhan ekonomi daerah.

“Sumsel masih didominasi konsumsi rumah tangga, idealnya ada shifting terutama ke PMTB sehingga tercipta pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan inklusif,” kata dia yang dijumpai setelah acara Rilis BPS.

Berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel, konsumsi rumah tangga berkontribusi sebesar 2,47 persen dari angka pertumbuhan ekonomi 2019 yang sebesar 5,71 persen.

Sementara itu untuk PMTB sendiri tercatat hanya 0,63 persen. Meskipun BPS juga memotret bahwa investasi tumbuh positif sepanjang tahun lalu dibanding tahun sebelumnya.

Hari menjelaskan pertumbuhan ekonomi daerah seharusnya tidak didominasi konsumsi rumah tangga karena komponen itu rentan terpengaruh kondisi eksternal, termasuk pengaruh global.

Apalagi, kata dia, perekonomian Sumsel masih bersandar pada komoditas karet, sawit dan batubara yang sangat berkaitan dengan pasar global.

“Sehingga ekonomi Sumsel mudah terpapar jika ada gejolak di pasar dunia. Salah satunya, ketika harga karet jatuh, langsung berpengaruh terhadap konsumsi rumah tangga yang ikut melambat,” katanya.

Oleh karena itu, bank sentral menilai Sumsel perlu melakukan diversifikasi produk jika ingin tetap mengandalkan komoditas. Arahnya, yakni tak lain mengembangkan industri hilir untuk tiga komoditas tersebut.

“Hilirisasi yang juga dapat mendongkrak investasi, Sumsel punya KEK TAA (Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Api-Api), sebetulnya provinsi ini sudah di jalur yang benar, tinggal fokus percepatan,” katanya.

Selain itu, Hari menambahkan, pemda di Sumsel juga dapat menggarap sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru, salah satunya adalah sektor pariwisata.

Menurutnya, sektor pariwisata adalah potensi bagi Sumsel mengingat saat ini kontribusinya baru 1,9 persen terhadap perekonomian daerah itu.

“Kota Palembang, misalnya sudah menjadi salah satu tujuan wisata setelah adanya Asian Games 2018. Sektor pariwisata juga dapat memberi efek ganda bagi lapangan usaha lain, seperti penyediaan akomodasi makan dan minum yang mana dua tahun terakhir sudah tumbuh tinggi,” kata dia.