Palembang (ANTARA) - Pangdam II/Sriwijaya Mayor Jenderal TNI Irwan telah memerintah kepada seluruh komandan sub satuan tugas pencegahan kebakaran hutan dan lahan agar tidak lengah mengantisipasi dan mengatasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
"Pangdam selalu mengingatkan semua jajarannya agar selalu siaga terhadap kebakaran hutan dan lahan," kata Kapendam II/Sriwijaya Kolonel Inf Djohan Darmawan di Palembang, Rabu.
Dia juga meminta semua Dansubsatgas jangan sampai lengah untuk terus berjuang mencegah dan memadamkan titik api.
Menurut dia, para Dansubsatgas harus selalu siaga serta berjuang memaksimalkan segala upaya yang ada dan mengajak pemerintah daerah dan semua elemen dalam pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan.
Apalagi daerah rawan kebakaran hutan dan lahan seperti di Sumsel ini harus dicegah dan selalu diantisipasi, terutama saat musim kemarau panjang menyebabkan hutan dan lahan rawan terbakar termasuk lahan gambut.
Dalam rangka mengantisipasi Karhutla ini, Djohan mengungkapkan Pangdam II/Sriwijaya didampingi Danrem 042/Gapu Kolonel Arh Elphis Rudi dan Danrem 044/Gapo Kolonel Arh Sonny Septiono, menghadiri kegiatan Lokakarya Optimalisasi Pencegahan dan Penaggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan di Jakarta.
Lokakarya Optimalisasi Pencegahan dan Penangulangan Kebakaran Hutan dan Lahan serta Kabut Asap Tahun 2019 ini mengikutsertakan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Meteorologi Klimatotogi dan Geofisika (BMKG), Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan ( KLHK), Badan Restorasi Gambut (BRG), TNI, Polri.
Selain itu juga Kementrian PUPR, Kemenko Bidang Perekonomian, Triputra Group dan Gubernur, pejabat daerah kabupaten serta kota terdampak kebakaran dan kabut asap.
Lokakarya bertujuan untuk mengoptimalkan perencanaan pencegahan kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia, sehingga diperlukan upaya optimalisasi pencegahan dan pengendalian kebakaran hutan dan lahan.
Dalam lokakarya itu Kepala BNPB Pusat Doni Munardo mengatakan, kebakaran hutan dan lahan mengakibatkan dampak kerusakan lingkungan dan bencana asap.
Kerugian akibat bencana kolateral ini berdampak pada sektor kesehatan, transportasi, ekonomi dan lainnya.
Selain itu, negara tetangga juga terkena dampak asap sehingga itu harus diantisipasi.
Sehubungan dengan dampak kebakaran hutan dan lahan itu, maka semuanya harus bisa mencari solusi ke depan secara kolaboratif yang melibatkan Penta helix System.
Berita Terkait
Ernando Ari: Kami ingin menjadi juara Piala Asia U-23
Jumat, 26 April 2024 16:42 Wib
Ilmuwan sebut rotasi Bumi melambat, hari jadi lebih panjang
Jumat, 26 April 2024 14:55 Wib
OKU dapat tambahan pupuk bersubsidi dari Dinas Pertanian Sumsel
Jumat, 26 April 2024 14:31 Wib
Tim SAR cari tiga warga yang tertimbun longsor Banjarwangi
Jumat, 26 April 2024 11:08 Wib
Harga emas Antam stabil di angka Rp1,319 juta per gram
Jumat, 26 April 2024 11:06 Wib
Inikah bukti level kualitas timnas sepak bola kita meningkat tajam?
Jumat, 26 April 2024 10:54 Wib
Jadwal Jumat: laga penentuan Prawira ke BCL Asia 2024
Jumat, 26 April 2024 10:53 Wib
PWRI Jabar akui otak kasus investasi bodong Ketua Harian PWRI Sukabumi
Jumat, 26 April 2024 10:45 Wib