Palembang (ANTARA) - Kabut asap pekat menyebabkan 18 jadwal penerbangan di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang mengalami delay atau penundaan penerbangan dan satu penerbangan internasional mengalihkan pendaratan.
Executive General Manager Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II, Fahroji, Senin, mengatakan penerbangan di-delay akibat jarak pandang di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II di bawah ambang batas aman hingga pukul 09.12 WIB, atau paling parah semenjak asap mulai masuk ke Kota Palembang tiga pekan terakhir.
"Pukul 06.00 WIB jarak pandang 400 meter, lalu pukul 07.30 WIB hanya 300 meter, baru normal kembali pukul 09.12 WIB sudah 800 meter (aman)," ujar Fahroji.
Menurut dia 14 jadwal delay tersebut terdiri dari delapan jadwal kedatangan dari Pangkal Pinang, Batam, Pekan Baru, Jakarta dan Malaysia.
Sedangkan dan enam jadwal keberangkatan delay merupakan tujuan Jakarta, Pangkal Pinang, Batam dan Bengkulu, selain itu terdapat satu penerbangan internasional dari Malaysia terpaksa putar balik karena tidak bisa mendarat di Bandara SMB II akibat kabut asap.
Pesawat tersebut Maskapai Air Asia dengan nomor penerbangan AK 451, pesawat terbang dari Bandara Internasional Kuala Lumpur dan dijadwalkan mendarat di Palembang pukul 7.30 WIB, tapi pesawat berputar-putar selama 18 menit di udara sebelum mendarat hingga akhirnya mengalihkan pendaratan ke Bandara Johor Baru Malaysia.
Namun pesawat kembali terbang dan mendarat di Palembang pukul 10.39 WIB setelah jarak pandang aman.
"Kondisi hari ini memang paling parah dari sebelumnya, tapi yang terpengaruh hanya pergerakan pesawatnya dan tidak banyak pengaruh untuk pergerakan penumpang, jadi tidak ada penutupan bandara," katanya.
Sementara Kepala Seksi Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi SMB II Palembang, Bambang Beny Setiaji, mengatakan asap yang menyelimuti Kota Palembang masih berasal dari kebakaran hutan dan lahan di wilayah sebelah Timur - Selatan Kota Palembang dengan tingkat kepercayaan di atas 80 persen.
"Wilayah yang berkontribusi mengirim asap yakni Pampangan, Pedamaran, Tulung Selapan, Cengal, Pemulutan, Cempaka dan Semendawai Suku I," ujar Beny.
Berita Terkait
Lapas Perempuan Palembang berikan konseling adiksi narkotika
Rabu, 8 Mei 2024 22:15 Wib
Palembang BSB jalani dua laga kandang di seri III Proliga 2024
Rabu, 8 Mei 2024 21:45 Wib
Mendag cek kapal tanker yang tak penuhi syarat berlayar di Sungai Musi
Rabu, 8 Mei 2024 20:55 Wib
35 orang Palestina tewas akibat serangan Israel di Rafah dalam 24 jam
Rabu, 8 Mei 2024 16:55 Wib
PGE Lumut Balai ajak mahasiswa Unbara riset pupuk cair
Rabu, 8 Mei 2024 16:46 Wib
Hujan tak kunjung henti, banjir OKU potensial terus meluas
Rabu, 8 Mei 2024 16:04 Wib
Houthi Yaman ancam perluas serangan jika Israel invasi Rafah
Rabu, 8 Mei 2024 14:03 Wib
Saksi sebut Syahrul Yasin Limpo bayar gaji pembantu Rp35 juta dari uang pegawai Kementan
Rabu, 8 Mei 2024 14:01 Wib