Palembang (ANTARA) - Puluhan pedagang bunga bermunculan di berbagai Taman Pemakaman Umum Kota Palembang seiring mulai ramainya peziarah menjelang Ramadhan.
Seperti di TPU Kamboja Palembang yang sejak tiga hari lalu sudah berjajar belasan penjual bunga, umumnya pedagang merupakan warga setempat dan penjual tetap.
"Dua minggu sebelum bulan puasa memang ramai penjual bunga, tapi untuk peziarah biasanya ramai lima hari sebelum puasa," kata salah seorang penjual bunga makam, Komariah, Jumat.
Komariah yang sejak 1983 telah berjualan bunga makam tersebut, menganggap dua minggu jelang Ramadhan merupakan kesempatan emas untuk menambah omset jualannya, sebab dibanding hari-hari biasa pendapatanya bisa mencapai tiga kali lipat pada musim ziarah.
Pada hari biasa ia hanya memperoleh pendapatan Rp50.000 - Rp100.000 perhari atau bahkan sering tidak dapat sama sekali, namun pada musim ziarah ia bisa mendapatkan omset hingga Rp500.000 perhari.
Bunga dengan berbagai jenis dan warna itu dijual dengan kisaran harga Rp4.000 - Rp10.000 perkantong atau tergantung pada banyaknya bunga, tetapi tidak jarang para pezirah menawar di bawah harga tersebut.
"Sebenarnya bunga ini kami beli dari orang lain, jadi kalau ada peziarah menawar di bawah harga itu tetap kami beri, tidak apa-apalah yang penting masih ada untung walau sedikit," ujar Komariah.
Sementara pedagang lainnya, Kartinah, mengatakan sudah enam tahun terkhir ia ikut menjual bunga makam saat musim ziarah.
"Saya sehari-hari ibu rumah tangga, tapi dua minggu sebelum Ramadhan dan satu minggu jelang Idul Fitri saya jualan bunga karena bisa menambah penghasilan dari pada di rumah tidak ada kerjaan," jelas Kartinah.
Menjadi pedaganh bunga tetap dan dadakan punya perbedaan mencolok, lanjutnya, para pedagang bunga tetap yang setiap hari memang berjualan bunga sudah punya langganan sendiri dan mendapatkan untung lebih banyak, sedangkan penjual bunga dadakan banyak mengandalkan keberuntungan.
Sementara musim ziarah juga mendatangkan rezeki bagi penjaga makam yang kerap diminta peziarah membersihkan makam keluarga mereka, salah satunya Yamin.
"Sejak dua hari lalu saya sudah mulai membersihkan makam-makam di sini, biasanya peziarah meminta dibersihkan sebelum ziarah, tapi tak jarang peziarah minta dibersihkan usai ziarah," Jelas Yamin yang sehari-hari bekerja sebagai penggali makam di TPU Kamboja.
Ia mengaku bisa memperoleh bayaran Rp50.000 - Rp100.000 untuk satu kali membersihkan makam, tidak jarang peziarah memberinya lebih, dalam sehari ia bisa membersihkan 3 makam, namun saat ramai peziarah ia bisa membersihkan sampai sembilan makam perhari.
Berita Terkait
Ziarah kubro di Palembang agendakan tiga kegiatan
Jumat, 1 Maret 2024 20:03 Wib
Dianggap tak wajar, makam bayi yang meninggal di panti asuhan dibongkar
Senin, 12 Februari 2024 16:40 Wib
Pemkot Palembang terima hibah lahan untuk pemakaman dari PT RMKE
Jumat, 19 Januari 2024 18:38 Wib
Prabowo, AHY dan Didi Mahardika ziarah ke Makam Bung Karno
Minggu, 17 Desember 2023 12:18 Wib
Kaesang ziarahi makam Gus Dur
Minggu, 3 Desember 2023 13:12 Wib
Anies Baswedan ziarah ke makam Ki Marogan di Palembang
Senin, 11 September 2023 15:08 Wib
Kemenkumham Sumsel gelar bakti sosial bersih-bersih Taman Makam Pahlawan
Jumat, 4 Agustus 2023 13:36 Wib
Kemenkumham Sumsel peringati Hari Bakti Pemasyarakatan ke-59 gelar upacara tabur bunga di TMP
Jumat, 7 April 2023 19:22 Wib