Medan (ANTARA) - Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa Indonesia harus mengejar ketertinggalan pembangunan jalan tol dari negara Asia lainnya karena sebelumnya pernah unggul.
"Dulu negara lain, seperti Malaysia dan lainnya 'mengintip' jalan tol yang dibangun Indonesia, eh sekarang kita yang ketinggalan, jadi harus dikejar," kata dia di Medan, Jumat.
Presiden mengatakan hal itu saat berdialog dengan pimpinan redaksi sejumlah media massa di Medan, Sumatera Utara.
Untuk itu, kata dia, pembangunan jalan tol terus dilakukan, termasuk di Sumut.
Pembangunan jalan tol, kata dia, memperlancar arus lalu lintas barang maupun manusia sehingga kemajuan dalam segala hal, khususnya perekonomkian terwujud.
Presiden Jokowi menyebutkan hingga akhir 2018 sudah ada jalan tol sepanjang 782 km dan ditargetkan bisa mencapai 1.854 km hingga akhir 2019.
"Panjang jalan tol itu masih termasuk sedikit, jadi harus ditingkatkan lagi di sejumlah daerah termasuk Sumut," kata dia.
Presiden Jokowi mengakui perlunya investasi cukup besar untuk membangun jalan tol sehingga perlu investor, baik dari dalam maupun luar negeri.
Awalnya , kata Presiden, pembangunan jalan tol memang berat karena investasinya besar, akan tetapi dampaknya sangat besar dalam mendorong kemjuan perekonomian.
Berita Terkait
Semen Baturaja catat pendapatan bersih kuartal I Rp406,5 miliar
Sabtu, 4 Mei 2024 18:00 Wib
Tol Purbaleunyi tak terdampak gempa di Garut
Minggu, 28 April 2024 9:00 Wib
Jambi gerak cepat, pembangunan tol Tempino Simpang Ness memulai pembersihan lahan
Minggu, 28 April 2024 4:00 Wib
Pak Bas targetkan Tol Palembang-Betung rampung 2025
Jumat, 19 April 2024 9:02 Wib
H+4 Lebaran, lalu lintas di Tol Trans Sumatera meningkat 101 persen
Minggu, 14 April 2024 12:12 Wib
H+4 Lebaran, lalin Tol Trans Sumatera naik 113 persen dibanding normal
Sabtu, 13 April 2024 13:43 Wib
Terios terjang guard rail di Tol Semarang-Solo
Jumat, 12 April 2024 17:00 Wib
Ini penyebab mobil terbakar usai kecelakaan
Selasa, 9 April 2024 9:08 Wib