Jakarta (ANTARA News Sumsel) - Perseroan Terbatas Pertamina menambah kembali kapal untuk mempercepat pembersihan ceceran minyak di Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur.
Manajer Komunikasi dan CSR Pertamina Wilayah Kalimantan Yudy Nugraha dalam rilis yang diterima di Jakarta, Sabtu, mengatakan bahwa pada operasi pembersihan Jumat (6-4-2018), pihaknya menurunkan 21 kapal beserta 234 orang dengan berbagai kompetensi untuk membersihkan ceceran minyak.
Tim berasal dari petugas perlindungan lingkungan perairan, dukungan teknis, dan kru kapal. Armada kapalnya terdiri atas 11 unit "tug boat", 3 unit "patrol boat", 3 unit "oil barge", dan 4 "aluminium boat", katanya.
Sebelumnya, Pertamina mengerahkan total 15 kapal untuk membersihkan Teluk Balikpapan dari tumpahan minyak.
Menurut Yudy, pembersihan juga diperluas sampai ke Kawasan Mangrove Karianggau.
Di pesisir Kabupaten Penajam, pemulihan ceceran minyak dengan penyemprotan "oil spill dispersant" dan manual.
Peran serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan penduduk setempat juga sangat berperan dalam usaha pemulihan kondisi perairan, katanya.
Pertamina menurunkan empat tim, yang bekerja secara simultan berdasarkan zona, membersihkan perairan Teluk Balikpapan dari tumpahan minyak.
Zona pertama mencakup area Pangkalan LLP, "jetty" dan Kampung Baru; kedua mencakup area Rede dan Kolam Labuh; ketiga Pantai Monpera; dan keempat sekeliling pantai.
Di sisi lain, Yudy menambahkan guna memastikan kesehatan warga, Pertamina bekerja sama dengan Rumah Sakit Pertamina Balikpapan membuka posko kesehatan di Kampung Baru Ulu dan Kampung Atas Air.
Sejak Kamis (5-4-2018) Posko Kesehatan juga ditambah di Kelurahan Nenang, Penajam.
"Posko ini melayani pemeriksaan kesehatan dan pemberian obat secara gratis," katanya.
Pertamina juga melakukan tes kadar gas untuk memastikan tidak ada konsentrasi gas yang melebihi batas normal.
Kadar gas yang diperiksa, di antaranya oksigen di udara, karbon, dan hidrogen sulfida (H2S).
Dalam pemeriksaan selama beberapa hari, kadar gas dalam kondisi normal, yakni oksigen 19 s.d. 23 persen, karbon di bawah 20 ppm, "combustible gas" di bawah 5 persen LEL, dan H2S di bawah 10 ppm.
Hasil pemeriksaan pada hari Jumat (6-4-2018), kadar oksigen menunjukkan angka 20,8 persen, karbon 0 ppm, "combustible gas" 0 persen dan H2S 0 ppm.
Selain itu, juga dilakukan sosialisasi terkait hal-hal yang perlu menjadi perhatian dalam kondisi saat ini dan langkah-langkah yang diperlukan bila menemui kondisi tersebut, ujar Yudy.
Berita Terkait
7 orang penghuni ruko tewas terbakar dalam satu ruangan
Jumat, 19 April 2024 7:58 Wib
Seorang anak terbakar akibat petasan
Kamis, 11 April 2024 11:08 Wib
BPBD beri paket selimut dan obat korban kebakaran di Palembang
Selasa, 9 April 2024 18:37 Wib
Ini penyebab mobil terbakar usai kecelakaan
Selasa, 9 April 2024 9:08 Wib
Nakhoda kapal jukung yang terbakar dekat Jembatan Ampera ditemukan meninggal
Selasa, 2 April 2024 7:55 Wib
Kapendam Jaya gudang terbakar adalah tempat penyimpanan amunisi kadalursa
Sabtu, 30 Maret 2024 21:52 Wib
Gudang amunisi Armed di Gunung Putri Kabupaten Bogor terbakar
Sabtu, 30 Maret 2024 20:47 Wib
Kearifan lokal ringankan korban bencana kebakaran di Mukomuko
Sabtu, 24 Februari 2024 17:54 Wib