Kudus (ANTARA News Sumsel) - Jumlah penderita penyakit ginjal berusia muda yang menjalani perawatan di RSUD Loekmono Hadi Kudus, Jawa Tengah, semakin bertambah yang diduga akibat pola makan yang tidak sehat.
"Dari puluhan pasien penyakit ginjal yang harus menjalani cuci darah (dialisis) di RSUD Loekmono Hadi Kudus, tercatat banyak yang masih berusia muda," kata Kepala Ruang Hemodialisa RSUD Loekmono Hadi Kudus Suhardi ditemui di sela-sela peringatan hari Ginjal Sedunia di ruang hemodialisa RSUD Loekmono Hadi Kudus, Kamis.
Ia mencatat jumlah pasien yang melakukan pelayanan cuci darah di RSUD Loekmono Hadi Kudus setiap harinya berkisar 27-28 pasien.
Jumlah itu belum termasuk pasien yang rawat inap. Bahkan, permintaan pelayanan juga ada yang berasal dari pasien rumah sakit lain.
Dalam rangka melayani pasien cuci darah, RSUD Kudus menyediakan sebanyak 15 unit alat pencuci darah dari sebelumnya hanya 10 mesin.
Ia mencatat dari puluhan pasien dialisis usia pasien paling muda berumur 19 tahun dan ada pula yang masih berumur 20 tahun dan 22 tahun.
Salah satu pasien termuda, kata dia, baru saja meninggal pekan kemarin karena pola makannya di rumah susah dikendalikan meskipun sudah diingatkan oleh keluarga.
Sementara pasien penyakit ginjal lainnya yang masih berusia muda, katanya, masih bertahan melakukan cuci darah secara rutin serta menjaga asupan makannya.
Dari sejumlah pasien penyakit ginjal yang menajalani dialisis, kata dia, mayoritas disebabkan karena pola makan yang tidak sehat dan sering kali mengonsumsi makanan cepat saji dan minuman berkarbonasi dengan intensitas tinggi.
Faktor lainnya, ada yang disebabkan karena penggunaan nutrisi kulit seperti vitamin C dengan cara penyuntikan dapat meningkatkan risiko terkena penyakit ginjal.
"Padahal kebutuhan vitamin C untuk tubuh setiap orang ada takarannya, sedangkan untuk mendapatkan hasil bisa tampil cantik dengan kulit menawan dalam waktu singkat biasanya dosis yang digunakan terlalu berlebihan," ujarnya.
Dampaknya, lanjut dia, bisa mengakibatkan risiko serangan ginjal atau justru hatinya yang tidak kuat.
Menurut dia untuk menyelamatkan jiwa pasien penderita penyakit ginjal bisa dipertahankan melalui cuci darah secara rutin serta menjaga pola makan yang sehat.
"Keluarga juga harus memberikan dukungan semangat kepada anggota keluarganya yang menderita penyakit ginjal karena dukungan tersebut terbukti bisa mempertahankan penderita bisa tetap menjalani kehidupan secara normal," ujarnya.
Dalam rangka memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait pola makan yang sehat untuk menghindari serangan penyakit ginjal, RSUD Loekmono Hadi Kudus menggelar penyuluhan gizi.
(U.KR-AN/H. Zainudin)
Berita Terkait
Pemkab Ogan Ilir vaksin 200 ekor kerbau cegah penyakit ngorok
Rabu, 24 April 2024 14:03 Wib
Bupati OKI pantau langsung penanganan wabah penyakit kerbau
Kamis, 18 April 2024 8:04 Wib
Ratusan kerbau di OKI mati mendadak diduga terjangkit virus SE
Rabu, 17 April 2024 10:33 Wib
WBP Lapas Perempuan Palembang berobat ke klinik keluhkan penyakit usai Lebaran
Selasa, 16 April 2024 2:40 Wib
Dinas Ketahanan Pangan Sumsel kendalikan virus SE untuk kerbau di OKI
Selasa, 16 April 2024 1:10 Wib
Pemkab OKI vaksin ratusan kerbau cegah wabah penyakit ngorok
Senin, 8 April 2024 16:06 Wib
Balai Karantina Sumsel gelar operasi patuh karantina di Pelabuhan Tanjung Api Api
Kamis, 4 April 2024 23:55 Wib
Waspadai gejala Flu Singapura menular anak
Selasa, 2 April 2024 16:02 Wib