Jenewa (Antara/Xinhua) - Kepala Pusat Perdagangan Internasional (ITC) bergabung dengan direktur jenderal Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) dalam mengungkapkan kekhawatirannya tentang potensi perang dagang, setelah Presiden AS Donald Trump berbicara mengenai penerapan tarif baja dan aluminium.
Trump mengatakan pada Kamis (1/3) bahwa dia akan mengenakan tarif 25 persen untuk produk impor baja dan 10 persen untuk aluminium guna melindungi industri AS.
Arancha Gonzalez, Direktur Eksekutif ITC mengatakan dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Xinhua, "Saya khawatir dengan apa yang terjadi dalam perdagangan internasional sekarang."
"Saya tidak berpikir bahwa perang dagang bisa dimenangkan oleh siapa saja. Perang dagang adalah 'lose-lose game' (merugikan semua pihak) karena alasan sederhana 'jika Anda melakukannya untuk saya, saya akan melakukannya untuk Anda'."
Pernyataannya disampaikan setelah Direktur Jenderal WTO Roberto Azevedo mengatakan dalam komentarnya, "WTO jelas prihatin dengan pengumuman rencana AS untuk tarif baja dan aluminium."
"Potensi eskalasi itu nyata, seperti yang telah kita lihat dari tanggapan-tanggapan awal lainnya. Perang dagang tidak ada kepentingan seseorang."
Sebelum bergabung dengan ITC, sebuah badan pembangunan bersama WTO dan Perserikatan Bangsa-Bangsa pada 2013, Gonzalez menjabat sebagai Kepala Staf di WTO selama delapan tahun.
Dia mengatakan bahwa dia memperhatikan pengenaan pengamanan baja oleh Amerika Serikat di bawah Presiden George W.Bush dan melihat dampak yang mereka alami antara tahun 2002 dan 2004.
"Ada kerugian bersih 200.000 lapangan kerja di AS karena tindakan tersebut, kebanyakan adalah pekerjaan di industri pengguna. Kami memiliki preseden dan kami telah melihat konsekuensi yang mengerikan."
Kanada adalah eksportir baja terbesar di pasar AS, dengan impor baja dari Kanada menyumbang 16,1 persen dari total impor baja AS pada 2017, menurut data yang dikeluarkan oleh Departemen Perdagangan AS.
Tapi Gonzalez mencatat bahwa Kanada memiliki defisit perdagangan 2,0 miliar dolar AS dengan Amerika Serikat pada baja.
"Itu berarti lebih banyak ekspor AS Kanada daripada ekspor Kanada ke AS," katanya sambil menggelengkan kepalanya.
Dia mengatakan bahwa eksportir baja teratas ke Amerika Serikat adalah Kanada, Brazil, Korea Selatan, Meksiko, Rusia, Jepang, Turki dan Jerman.
Penerjemah: A. Suhendar/A.F. Firman
Berita Terkait
BPS resmikan kantor baru statistik di tiga kabupaten di Sumsel
Minggu, 5 Mei 2024 21:55 Wib
Polres OKU tingkatkan pengamanan di pusat keramaian jelang Lebaran
Selasa, 9 April 2024 18:41 Wib
Polwan Sidrap bertugas di mall
Kamis, 4 April 2024 2:05 Wib
Bukit Asam manfaatkan bekas tambang jadi pusat persemaian dan wisata
Senin, 1 April 2024 13:25 Wib
Dua owa siamang dievakuasi dari kandang warga, selanjutnya masuk pusat rehabilitasi BKSDA
Rabu, 27 Maret 2024 21:05 Wib
BlackBerry buka Pusat Keunggulan Keamanan Siber di Malaysia
Rabu, 27 Maret 2024 10:15 Wib
Pelajar di Jakarta Pusat belajar dari rumah saat pengumuman hasil Pemilu
Selasa, 19 Maret 2024 21:59 Wib
Kuota CASN OKU Timur capai 1.700 orang
Selasa, 19 Maret 2024 11:57 Wib