Kabut Asap Jangan Terulang Jelang Asian Games

id kabut asap jangan terjadi lagi, kabut asap, kebakaran hutan dan lahan, karhutla, kebakaran hutan, kabut asap, asian games

Kabut Asap Jangan Terulang Jelang Asian Games

Dokumentasi - Presiden RI Joko Widodo saat berada ditengah-tengah lokasi kebakaran yang berada di Desa Pulo Keronggan, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumsel pada 2015. (ANTARA Sumsel/Nova Wahyudi/15)

....Kebakaran hutan dan lahan 2 tahun lalu itu bukan saja terjadi di Sumsel, melainkan juga provinsi lainnya, di antaranya Riau dan Kalimantan. Bahkan, kabut asap sempat meresahkan negara tetangga....
Palembang (ANTARA Sumsel) - Sumatera Selatan pernah terjadi kebakaran hutan dan lahan yang menghanguskan ribuan hektare di daerah tersebut pada tahun 2015. Hal ini jangan sampai terulang, apalagi mengganggu pelaksanaan Asian Games 2018 di Sumsel.

Dengan adanya hutan dan lahan terbakar tersebut, Sumsel dilanda kabut asap berkepanjangan yang juga berdampak pada kesehatan warga masyarakat.

Kebakaran hutan dan lahan 2 tahun lalu itu bukan saja terjadi di Sumsel, melainkan juga provinsi lainnya, di antaranya Riau dan Provinsi Kalimantan. Bahkan, kabut asap sempat meresahkan negara tetangga.

Kebakaran hutan dan lahan itu terjadi karena adanya kemarau panjang dan Indonesia, termasuk Sumsel, banyak terdapat lahan gambut yang sangat rawan terbakar.

Gubernur Sumsel Alex Noerdin mengatakan bahwa daerah ini tidak boleh terjadi kebakaran hutan dan lahan, apalagi provinsi ini akan menjadi tuan rumah Asian Games 2018. Indonesia akan kehadiran ribuan tamu mancanegara dan peserta pesta olahraga akbar itu.

Kebakaran hutan dan lahan harus selalu dicegah semaksimal mungkin supaya kabut asap tidak terjadi.

Oleh karena itu, perlu berupaya guna mencegah supaya tidak terjadinya kebakaran hutan dan lahan.

Gubernur mengatakan bahwa satuan tugas penanggulangan kebakaran hutan dan lahan sudah berakhir pada tahun ini. Begitu pula, pesawat bantuan luar negeri beserta petugasnya sudah dipulangkan. Walaupun satgas sudah dibubarkan, kewaspadaan akan bencana harus tetap diutamakan.

Pada tahun depan satgas pencegahan kebakaran hutan dan lahan harus bekerja lebih maksimal lagi karena Asian Games akan membawa nama baik daerah dan bangsa.

Ia mengatakan bahwa pihaknya menekankan pada instansi dalam jajaranya untuk selalu waspada terhadap ancaman kebakaran hutan dan lahan supaya jangan sampai terulang kembali.

                Tetap Siaga
Gubernur minta seluruh instansi terkait harus selalu siaga supaya bencana cepat diantisipasi, termasuk kebakaran hutan dan lahan.

Bila berkaca pada tahun sebelumnya terutama pada tahun 2015 Sumsel terjadi kebakaran hutan dan lahan cukup luas. Menurut Gubernur, kebakaran 2 tahun lalu itu menghanguskan sekitar 736.000 hektare hutan dan lahan yang tersebar di kabupaten dan kota di Sumsel. Hal itu harus dijadikan bahan pelajaran.

Menurut dia, beruntung pada tahun 2016 dan 2017 kebakaran hutan dan lahan berhasil ditekan sehingga menurun drastis.

Hal tersebut memang sebagai upaya penuh Pemerintah Provinsi Sumsel dalam pencegahan bencana asap dengan membentuk satuan tugas kebakaran hutan dan lahan yang telah dinyatakan terbaik di Indonesia.

Selain itu, pemprov setempat juga mengembalikan fungsi hutan dan lahan yang terbakar dengan melakukan restorasi dan mengajak mitra swasta dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) bersama-sama dalam mengembalikan fungsi hutan dan lahan yang terbakar lalu.

Upaya itu juga terbukti dengan dipercayainya Sumsel menjadi tuan rumah Asia Pacific High Level Meeting Bonn Chalengge Landscape Restoration yang mendatangakan 45 negara pada tanggal 9 s.d. 10 Mei 2017. 

(ANTARA Sumsel/Nova Wahyudi)

Melalui Bonn Challenge itu, Sumsel mendapat bantuan. Namun, bukan berupa dana, melainkan upaya merestorasi hutan dan lahan yang telah terbakar, kata Gubernur. 

Sementara itu, berdasarkan data yang dihimpun Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumsel, kata Pelaksana Tugas Kepala BPBD Sumsel Iriansyah, sejak Febuari 2016 hingga sekarang daerah ini telah membentuk posko lapangan pemadaman darat berjumlah 658 unit.

Selain itu, tercatat 7.999 personel yang terdiri atas berbagai unsur, seperti anggota TNI, Polri, dan masyarakat, guna mencegah kebakaran hutan dan lahan di provinsi banyak terdapat lahan gambut tersebut.

Bahkan, lanjut dia, total air yang disiramkan melalui "water bombing" sekitar 23.461.500 liter untuk memadamkan titik api melalui helikopter dalam operasional selama 2017. 

Menurut dia, Sumsel dapat mengendalikan kabut asap walaupun ada kebakaran hutan dan lahan.

                    Satgas 
Memang ada terjadi kebakaran beberapa kali. Akan tetapi, pihaknya bereaksi cepat melalui satuan tugas antisipasi kebakaran hutan dan lahan dalam memadamkan titik api yang timbul.

Sementara itu, Danrem 044 Garuda Dempo Kolonel Inf. Kunto Arief Wibowo sebagai Komandan Satuan Tugas Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan mengatakan bahwa personelnya selalu siaga dalam memadamkan titik api yang timbul.

Anggota berjaga-jaga di pos yang telah terbentuk dalam mengantisipasi supaya kabut asap tidak terjadi seperti pada tahun 2015.

Dalam jangka panjang, kata Danrem, pihaknya menciptakan cairan Bios 44 yang berfungsi menyuburkan lahan, termasuk gambut. Hal ini sangat efektif dalam pencegahan kebakaran hutan dan lahan.

Sementara itu, Staf Ahli Gubernur Sumsel Bidang Penanggulangan Bencana Yulizar Dinoto mengatakan bahwa pemprov setempat telah melakukan pencegahan kebakaran hutan dan lahan, antara lain, membentuk desa peduli api.
(ANTARA Sumsel/Nova Wahyudi)

Selain itu, masyarakat peduli gambut dalam upaya mencegah kebakaran hutan dan lahan di provinsi yang saat ini terus melakukan restorasi tersebut.


Masyarakat peduli api dan lahan gambut itulah yang diberdayakan karena mereka lebih dekat serta akan makin cepat dalam memadamkan titik api bila timbul di daerah ini. Apalagi, selama ini pihaknya masih kewalahan bila adanya titik api yang timbul karena lokasinya jauh dan sulit dijangkau.

Apabila terjadi titik api berada di lahan gambut, menurut dia, sulit untuk dipadamkan, apalagi saat musim kemarau panjang.

Kasi Observasi BMKG Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang Agus Santoso memprakirakan hujan di daerah ini mulai Desember 2017 hingga Februari 2018. Jika terjadi hujan, peluang umumnya pada siang hari hingga dini hari.

Intensitas hujan umumnya hujan ringan (5 s.d. 20 mm per hari) hingga sedang (20 s.d. 50 mm/hari) dan hujan lebat (50 s.d. 100 mm/hari) umumnya terjadi sesaat.
(T.U005/D007)