Pekanbaru (ANTARA Sumsel) - Organisasi "Japan Agency for Environmental Business and International Tropical Timber Organization" atau ITTO, menyatakan Indonesia sudah menjadi aktor utama dalam mencegah perubahan iklim global, yang harus didukung oleh semua pihak.
"Indonesia merupakan aktor penting dalam perubahan iklim dan menekan laju deforestasi," kata Project Manager ITTO Dr. Ma Hwan-ok, pada penanaman pohon dilandskap Kerumutan, Kabupaten Pelalawan, Riau, Senin.
ITTO bekerja sama dengan Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas menanam pohon Meranti untuk membantu restorasi dan perlindungan hutan alam di Landskap Kerumutan, di Desa Sorek, Kabupaten Pelalawan. Penanaman pohon tersebut diikuti sekitar 30 warga Jepang mulai dari relawan, akademisi, peneliti hingga jurnalis dari negeri "matahari terbit" itu.
Ma Hwan-ok menyatakan, masyarakat dunia membutuhkan aksi lebih lanjut untuk merestorasi lahan terdegradasi di Sumatera. Menanam pohon pada lahan terdegradasi adalah jalan terbaik dalam restorasi lingkungan. Hal ini juga sejalan dengan tujuan untuk mencapai "Sustainable Development Goals" yang ke-13 (Aksi iklim) dan ke-15 (Kehidupan di darat) yang dicanangkan oleh PBB.
Inisiatif ini juga didukung oleh Profesor Akira Miyawaki yang merupakan Profesor Kehormatan dari Yokohama National University Jepang. Beliau menekankan pentingnya konservasi hutan melalui penanaman bibit spesies asli yang memang berasal dari lingkungan vegetasi lahan yang menjadi target dari program restorasi.
¿Bersama-sama kita dapat menciptakan lingkungan hidup yang berkelanjutan bagi masa depan,¿ kata pendiri Japan Agency for Environmental Business Mitsunori Kamiya ini.
Sementara itu, Chairman APP Jepang Tan Ui Sian menjelaskan, acara penanaman yang melibatkan warga Jepang ini merupakan yang keempat sejak 2014 dari APP Sinar Mas dalam melakukan inisiatif menanam pohon karena kami berkomitmen untuk membantu perlindungan dan restorasi hutan alam di Sumatera dan Kalimantan. Menurut dia, kunjungan sukarelawan dari Jepang dalam acara menanam pohon di Riau ini telah memberikan kontribusi positif bagi masyarakat Indonesia untuk dapat berkolaborasi lebih lanjut dalam mendukung upaya konservasi hutan.
"Setiap tahun semakin banyak orang Jepang yang ikut serta dalam kegiatan ini, mereka sangat bersemangat ingin menanam pohon," kata Tan Ui Sian kepada Antara.
Ia menjelaskan, ada sekitar 10 ribu bibit pohon Meranti yang disediakan untuk penanaman tersebut. Area penanaman seluas 20 hektare, yang berlokasi di area konservasi pemasok kayu APP Sinar Mas di wilayah Sorek, Kabupaten Pelalawan.
"Meranti merupakan spesies asli dari Sumatera yang secara alami tumbuh di rawa gambut dangkal. Spesies asli ini juga memberikan keuntungan ekologis untuk memulihkan ekosistem di Sumatera. Selain itu, jenis spesies ini relatif tahan api dan memiliki tingkat ketahanan hidup yang cukup baik di area gambut yang terdegradasi," ujarnya.
"Acara ini juga sekaligus menyuarakan pesan untuk semua orang di seluruh dunia bahwa memelihara hutan dan menjaga lingkungan merupakan tanggung jawab bersama," lanjut Tan Ui Sian.
Berita Terkait
Ernando Ari: Kami ingin menjadi juara Piala Asia U-23
Jumat, 26 April 2024 16:42 Wib
Shin Tae-yong tebar ancaman ke calon-calon lawan Indonesia
Jumat, 26 April 2024 16:41 Wib
OKU dapat tambahan pupuk bersubsidi dari Dinas Pertanian Sumsel
Jumat, 26 April 2024 14:31 Wib
Timnas lolos ke semifinal AFC, Jokowi: Sangat bersejarah!
Jumat, 26 April 2024 13:12 Wib
Mahasiswi Indonesia raih penghargaan film dokumenter di China
Jumat, 26 April 2024 13:07 Wib
Inikah bukti level kualitas timnas sepak bola kita meningkat tajam?
Jumat, 26 April 2024 10:54 Wib
Rafael nilai kemenangan dari Korsel U-23 sebagai kinerja tim
Jumat, 26 April 2024 10:31 Wib
Erick sebut Garuda Muda pencetak sejarah baru
Jumat, 26 April 2024 6:47 Wib