Razia takjil temukan kandungan zat berbahaya

id BBPOM, dr Edwin Rusli

Razia takjil temukan kandungan zat berbahaya

Ilustrasi.(Antarasumsel.com/Feny Selly)

Bandarlampung (Antarasumsel.com) - Razia takjil yang dilakukan Dinas Kesehatan Kota Bandarlampung dan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) menemukan makanan mengandung zat berbahaya yakni Rodamin B.

"Dari hasil pemeriksaan yang kami lakukan bersama dengan BBPOM, menemukanan makanan yang mengandung Rodamin B," kata Kepala Dinkes Kota Bandarlampung dr Edwin Rusli, di Bandarlampung, Jumat.

Dia mengatakan, bahaya dari Rodamin B bisa menyebabkan kanker, mengingat zat ini biasa digunakan untuk pewarna pakaian.

Seharusnya pewarna pakaian tapi dipakai untuk mewarnai makanan, memang jika dilihat dari warnanya sangat menarik.

"Jika konsumen melihatnya tentunya sangat menarik sebab tampilannya sangat terang," kata dia lagi.

Ia menyatakan lagi bahwa efeknya memang tidak langsung ditimbulkan tapi bertahap, sehingga dalam empat tahun ke depan bisa terindikasi terkena kanker.

Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Bandarlampung Setya Murni mengatakan dari 33 sampel terdapat dua jenis makanan yang mengandung Rodamin B.

"Dari pemeriksaan yang kami lakukan atas dua makanan, yaitu cenil dan kue putu mayang mengandung Rodamin B," kata dia pula.

Pemeriksaan ini dilakukan pada pedagang takjil yang ada di Jalan Dr Susilo dan sekitar Stadion Pahoman Bandarlampung.

Pedagang yang menjual makanan mengandung Rodamin itu hanya diberikan peringatan dan dicatat namanya untuk memberitahukan tempat produksi makanan yang berbahaya itu.

"Ke depan kami juga akan terus merazia makanan yang berbahaya bagi kesehatan," katanya.

Pedagang yang menjual makanan tersebut Teti mengatakan sangat berterima kasih ditegur oleh petugas BBPOM ini, karena dengan ditegur dirinya tahu akan bahaya makanan yang dibuat mengandung bahan berbahaya jika dikonsumsi.

"Saya ambil kue ini di wilayah Kelurahan Jagabaya, itu pun tidak banyak hanya empat kotak saja dan yang telah terjual dua kotak," kata dia.

Menurutnya, per kotaknya dijual dengan harga Rp10 ribu dan baru dua hari ini dirinya mengambil makanan cenil itu untuk dijual.