Padang (ANTARA Sumsel) - Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumatera Barat (Sumbar) Irene mengatakan masyarakat setempat perlu memahami bahwa penularan HIV/AIDS sebenarnya hanya karena adanya perilaku berisiko.
"Masyarakat perlu paham, peningkatan penderita HIV/AIDS itu hanya karena perilaku berisiko, bukan terjadi begitu saja. Ini lebih didominasi kasus pergaulan bebas atau seks bebas di Sumbar," kata dia di Padang, Senin.
Ia menegaskan, harusnya masyarakat benar-benar paham dan menghentikan setiap perilaku berisiko, apalagi hal itu menyebabkan banyak anak-anak tidak berdosa yang tertular karena perilaku orang tuanya dan tidak diperbolehkan sekolah oleh masyarakat sekitar.
Terkait kondisi tersebut, ia menyampaikan pihaknya telah menerapkan Layanan Komprehensif Berkesinambungan (LKB) untuk memberikan masyarakat pemahaman agar tidak takut tertular HIV/AIDS.
"Hendaknya mereka mengerti bahwa penyakit mematikan itu hanya menular melalui perilaku berisiko. Yang terjadi saat ini kan masyarakat masih stigma, ini yang kami upayakan ubah," ujarnya.
Ia menjelaskan, masalah utama terkait HIV/AIDS ialah pengetahuan yakni masyarakat tidak tau penyebab terjadinya penularan sehingga masih ada banyak individu yang tertular. Kemudian mereka tidak tahu hal-hal yang harus dilakukan agar tidak tertular atau tidak menularkan pada orang lainnya lagi.
Namun, ia mengakui, upaya memberikan pemahaman pada masyarakat tidak cukup dilakukan oleh Dinkes Sumbar saja, melainkan perlu dilaksanakan bersamaa-sama dengan lintas sektor dan lintas program.
Hal tersebut yang membuat Dinkes Sumbar selalu melakukan penyuluhan, baik langsung ke populasi kunci atau berisiko maupun melalui media penyuluhan.
Penyuluhan itu termasuk terus menyiarkan bahayanya seks bebas dan HIV/AIDS tersebut serta membagikan selebaran ke universitas dan sekolah-sekolah.
Begitu pula, katanya, menjelaskan pada masyarakat beberapa langkah yang dilakukan yakni melakukan tes tertular HIV kepada ibu hamil terutama bagi yang bersentuhan dengan kehidupan bebas semisal pekerja seks komersial.
"Walau bagaimana pun, masyarakat harus benar-benar paham hal yang harus dilakukan jika berperilaku berisiko," tegasnya.
Sebelumnya, terkait penyebaran HIV/AIDS itu, Dokter Spesialis Penyakit Dalam serta Konsultan Penyakit Tropik dan Infeksi dari RSUP M Djamil Padang dr Armen Ahmad mengatakan, penularan virus tersebut memang terus menunjukan grafik meningkat, apalagi salah satu penyebabnya ialah hubungan seks sesama jenis.
Sehingga, katanya, perlu adanya sosialisasi berkesinambungan pada masyarakat mulai dari level keluarga karena lini itu sangat berperan untuk menekan angka penularan HIV/AIDS.
Ia mengimbau masyarakat untuk tersu berhati-hati menyikapi perkembangan HIV/AIDS terutama perhatian padaa anak-anak dan remaja yang sering berada di luar kontrol orang tua mereka.
Berita Terkait
Peringati Hari AIDS SeduniaDinkes Pelembang gelar operasi semut
Minggu, 3 Desember 2023 13:47 Wib
Dinkes Palembang temukan 358 kasus HIV/AIDS sejak Januari
Jumat, 17 November 2023 18:27 Wib
Dinkes OKU Timur tangani 23 kasus HIV/AIDS
Selasa, 14 November 2023 5:12 Wib
PT SBS gandeng masyarakat dan Pemkab Muara Enim memerangi AIDS
Jumat, 1 September 2023 0:37 Wib
Palembang ajak tokoh masyarakat cegah HIV/AIDS
Kamis, 6 Juli 2023 20:22 Wib
Dinkes Palembang optimalkan Puskesmas Dempo layani pasien HIV/AIDS
Rabu, 14 Juni 2023 21:24 Wib
OKI Perkuat Forum Kemitraan untuk Eliminasi AIDS, TBC dan Malaria di 2030
Jumat, 5 Mei 2023 16:32 Wib
Psikolog: LGBT bukan gangguan mental
Senin, 6 Maret 2023 15:04 Wib