Peserta: Konfercab PWI diduga disusupi anggota "siluman"

id pwi, konfercab pwi

Peserta: Konfercab PWI diduga disusupi anggota "siluman"

Persatuan Wartawan Indonesia (Logo) (Antarasumsel.com/Grafis/Aw)

Baturaja (ANTARA Sumsel) - Sejumlah peserta Konferensi Cabang Persatuan Wartawan Indonesia Kabupaten Ogan Komering Ulu Sumatera Selatan menduga telah disusupi anggota "siluman" yang muncul dan ikut serta, padahal sebelumnya tidak pernah tergabung dalam organisasi PWI.

Salah satu peserta, Erikson di Baturaja, Minggu mengatakan bahwa konferensi cabang Persatuan Wartawan Indonesia (Konfercab PWI) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) sudah selesai digelar pada Jumat (22/5) dan ketua terpilih Purwadi SP juga telah dilantik sampai sekarang masih menimbulkan tanda tanya karena diduga adanya peserta "siluman".

"Kita kaget waktu konfercab ada delapan peserta yang ikut menjadi anggota PWI, padahal setahu kami mereka itu tidak pernah tergabung dalam organisasi PwI," kata Erikson.

Menurut dia, sebelum konfercab digelar, pihaknya bersama rekan-rekan lainnya sempat mempertanyakan hal tersebut kepada ketua PWI Sumatera Selatan Oktaf Riady, namun tidak ditanggapi dan meminta untuk membuktikannya.

"Saat itu Ketua PWI Sumsel mengatakan kalau memang nantinya apa yang kami sampaikan tersebut terbukti, pihak PWI provinsi akan membatalkan hasil Konfercab itu. Nah kini kami ingin menuntut janji Ketua PWI Sumsel karena telah terbukti" ujarnya.

Kecurigaan anggota lainnya itu dibuktikan dalam buku putih PWI Sumsel tahun 2015, nama-nama sejumlah anggota yang diduga "siluman" ternyata tidak ada tercatat dalam buku anggota jurnalis tersebut.

"Kami memang sejak awal sudah curiga, karena rata-rata kartu anggota biasa mereka miliki tersebut baru keluar bulan April 2015 dan bahkan ada yang keluar dua hari menjelang pelaksanaaan konfercab. Padahal kalau memang mereka bisa menjadi anggota biasa, sudah barang tentu nama-nama mereka ada di database PWI Sumsel" ungkap Erikson.

Hal senada juga diungkapkan Banu, salah seorang kandidat calon ketua yang mengaku kecewa dengan hasil konfercab, karena jika dari semula keberatan sejumlah anggota resmi dipertimbangkan, mungkin bisa menerima hasil konfercab tersebut.

"Kalau memang pihak PWI Sumsel mau lebih bijaksana, apa salahnya mereka membuka buku putih PWI dan mengklarifikasi permintaan kami, namun malah disuruh untuk mencari sendiri buku putih tersebut. Kami hanya minta konfercab yang fair bukan seperti terjadi kemarin" kata Banu.