New York (Antara/Xinhua) - Kurs dolar AS melemah terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya pada Senin (Selasa pagi WIB), karena ketidakpastian politik di negara tersebut terus membebani pasar.
Dengan tidak adanya data ekonomi utama yang dirilis pada Senin (22/5), para investor masih menilai dampak ekonomi dari ketidakpastian politik negara tersebut.
Setelah Presiden AS Donald Trump baru-baru ini memecat Direktur FBI James Comey, kekhawatiran berkembang mengenai apakah pemerintahan Trump akan dapat terus mendorong agenda reformasi ekonominya.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,19 persen menjadi 96,957 pada akhir perdagangan Senin (22/5).
Pada akhir perdagangan di New York, euro naik menjadi 1,1236 dolar AS dari 1,1208 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,2997 dolar AS dari 1,3035 dolar AS di sesi sebelumnya. Dolar Australia naik menjadi 0,7475 dolar AS dari 0,7464 dolar AS.
Dolar AS dibeli 111,20 yen Jepang, lebih rendah dari 111,30 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS menguat menjadi 0,9733 franc Swiss dari 0,9732 franc Swiss, dan turun menjadi 1.3510 dolar Kanada dari 1,3516 dolar Kanada.
Berita Terkait
Menimbang opsi terbaik menjaga kestabilan rupiah
Kamis, 18 April 2024 11:18 Wib
Rupiah turun di tengah pasar tunggu rilis inflasi domestik
Senin, 1 April 2024 10:02 Wib
Kurs rupiah merosot setelah rilis notulensi FOMC AS
Kamis, 22 Februari 2024 10:58 Wib
Rupiah cenderung menguat sebab meningkatnyasentimen risk-on di China
Rabu, 24 Januari 2024 9:45 Wib
Rupiah berpeluang melemah dipengaruhi sentimen penurunan suku bunga AS
Senin, 22 Januari 2024 9:51 Wib
Rupiah menguat seiring pasar antisipasi pemangkasan suku bunga AS
Jumat, 19 Januari 2024 16:25 Wib
Rupiah diperkirakan melemah setelah revisi data PDB AS lebih tinggi
Kamis, 30 November 2023 11:53 Wib
Sentimen penggerak rupiah masih terkaitek spektasi suku bunga acuan AS
Jumat, 24 November 2023 9:37 Wib