Batam (Antarasumsel.com) - Deputi Pengendalian Penduduk BKKBN, Wendy Hartanto mengatakan pernikahan dini masih menjadi faktor utama banyaknya wanita Indonesia meninggal saat melahirkan.
"Angka kematian ibu atau wanita Indonesia saat melahirkan masih 305/100.000 kelahiran. Sangat jauh sekali dibandingkan Singapura yang hanya 3/100.000 kelahiran. Faktor utama adalah pernikahan dini," kata dia di Kawasan Batamindo, Batam, Rabu.
Dengan pernikahan dini, kata dia, potensi wanita mengandung dan melahirkan dibawah usia 21 tahun sangat tinggi. Padahal idealnya wanita siap untuk melahirkan adalah pada usia 21 hingga 35 tahun.
"Usia minimal untuk hamil dan melahirkan adalah 21 tahun. Sebelum 21 tahun banyak organ dalam tubuh yang belum sempurna, jadi jika itu terjadi maka persentase kematian ibu saat proses kelahiran anaknya sangat tinggi," kata Wendy.
Masih tingginya angka kematian wanita saat melahirkan, kata dia, dipicu banyaknya wanita yang menikah dini bukan hanya di kampung namun juga di kota.
"Untuk di kota banyak yang menikah karena hamil duluan, tanpa perencanaan. Hal inilah yang menjadi penyebab tingginya wanita melahirkan terlalu dini," kata dia.
BKKBN, kata dia, akan terus melakukan sosialisasi pada pasangan usia subur termasuk kalangan pekerja agar benar-benar menghindari melahirkan dalam usia dibawah 21 tahun agar angka kematian ibu bisa ditekan.
Saat ini, kata dia, Indonesia berada pada peringkat lima di Asean mengenai tingginya kematian wanita saat melahirkan dibawah Singapura, Malaysia, Thailand, dan Filipina.
"Pemerintah ingin agar angkanya terus turun. Sehingga BKKBN bersama berbagai pihak terus berupaya mensosialisasikan bahaya menikah dini bagi kaum wanita," kata dia.
Penundaan usia pernikahan, kata dia, juga berdampak positif pada tingginya angka kelahiran yang berdampak pada ledakan penduduk di Indonesia.
Berita Terkait
Buku "Bandar Padang" dilauching di Festival Muaro
Sabtu, 20 April 2024 20:39 Wib
Perpusnas dorong pembuatan buku berbasis nilai lokal, kolaborasi penulis-penerbit-perpustakaan terjalin
Selasa, 19 Maret 2024 23:05 Wib
Polda Sumsel sebut perpustakaan mapolda terbuka untuk umum
Selasa, 19 Maret 2024 16:20 Wib
Prajurit Satgas Yonif 200/BN mengajar sambil bagikan buku di SD Inpres Okilik
Rabu, 6 Maret 2024 21:17 Wib
96 pasangan suami-istri di Ogan Ilir akhirnya kantongi buku nikah
Rabu, 10 Januari 2024 9:44 Wib
Buku kenotariatan siber Ikano Unpad sumbangsih kepada ilmu pengetahuan
Minggu, 17 Desember 2023 14:38 Wib
Pemkab OKU Selatan gelar Isbat Nikah Terpadu 2023
Jumat, 15 Desember 2023 14:57 Wib
88 pasutri di OKU Timur ikuti Isbat Nikah di zona 3
Sabtu, 25 November 2023 17:07 Wib