Washington (ANTARA) - Presiden Kolombia Gustavo Petro menyatakan bahwa negaranya akan mengakhiri hubungan diplomatik dengan Israel, yang ia sebut melakukan genosida di Jalur Gaza, sejak 2 Mei 2024.
"Di depan kalian, pemerintahan perubahan, presiden republik, menyatakan bahwa mulai besok, kita putus hubungan diplomatik dengan Israel karena memiliki presiden yang mendukung genosida," ucap Petro di hadapan demonstran di Bogota, Rabu (1/5).
Pernyataan Petro yang disampaikan kepada demonstran yang berkumpul di lapangan Plaza de Bolivar, Bogota, disambut gemuruh sorak gembira demonstran yang ramai mengibarkan bendera Kolombia.
Petro, yang sebelumnya memang mengancam akan mengakhiri hubungan diplomatik negaranya dengan Israel, adalah salah satu dari 18 kepala negara yang menandatangani pernyataan yang diinisiasi Amerika Serikat untuk menuntut dibebaskannya 130 sandera Israel beberapa waktu lalu.
Sandera tersebut disebut masih berada di Jalur Gaza menyusul serbuan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023, yang direspons Israel dengan agresi darat besar-besaran ke daerah tersebut.
Berita Terkait
Dilema PMKH dan sanksi profesi
Kamis, 12 September 2024 13:15 Wib
Pengurus koperasi Banyuasin peroleh pelatihan pemahaman dan pengetahuan perkoperasian
Kamis, 12 September 2024 10:39 Wib
Pemkot dan DPRD Palembang kawal APBD 2025 yang telah masuk RPJPD
Kamis, 12 September 2024 8:57 Wib
BMKG prakirakan potensi hujan di Palembang dan sejumlah kota di Tanah Air
Kamis, 12 September 2024 7:57 Wib
Sinar Mas dan APP Group wakaf ratusan Al Quran untuk masjid serta mushola di Gorontalo
Rabu, 11 September 2024 20:56 Wib
Kemenkumham terbitkan sertifikat indikasi geografis Kopi Lahat
Rabu, 11 September 2024 18:14 Wib
Artis Ibu kota "Bondan" Bakal Hadir dan Semarakkan Muba Expo 2024
Rabu, 11 September 2024 9:09 Wib
BMKG prakirakan cuaca di Palembang dan sebagian besar wilayah Indonesia hujan pada Rabu
Rabu, 11 September 2024 7:14 Wib