Washington (ANTARA) - Presiden Kolombia Gustavo Petro menyatakan bahwa negaranya akan mengakhiri hubungan diplomatik dengan Israel, yang ia sebut melakukan genosida di Jalur Gaza, sejak 2 Mei 2024.
"Di depan kalian, pemerintahan perubahan, presiden republik, menyatakan bahwa mulai besok, kita putus hubungan diplomatik dengan Israel karena memiliki presiden yang mendukung genosida," ucap Petro di hadapan demonstran di Bogota, Rabu (1/5).
Pernyataan Petro yang disampaikan kepada demonstran yang berkumpul di lapangan Plaza de Bolivar, Bogota, disambut gemuruh sorak gembira demonstran yang ramai mengibarkan bendera Kolombia.
Petro, yang sebelumnya memang mengancam akan mengakhiri hubungan diplomatik negaranya dengan Israel, adalah salah satu dari 18 kepala negara yang menandatangani pernyataan yang diinisiasi Amerika Serikat untuk menuntut dibebaskannya 130 sandera Israel beberapa waktu lalu.
Sandera tersebut disebut masih berada di Jalur Gaza menyusul serbuan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023, yang direspons Israel dengan agresi darat besar-besaran ke daerah tersebut.
Berita Terkait
KAI Tanjungkarang sediakan 8.424 kursi tambahan untuk angkutan Natal
Kamis, 19 Desember 2024 17:19 Wib
Korem Gapo jalankan Program Besemah bantu bangun MCK dan RTLH
Kamis, 19 Desember 2024 16:10 Wib
Replikasi digital, ancaman dan penanggulanggannya
Kamis, 19 Desember 2024 14:39 Wib
Mengenal RenaCare, alat cuci darah lokal pertama dan kedua se-ASEAN
Kamis, 19 Desember 2024 12:17 Wib
Bentrokan dilaporkan terjadi antara Yaman dan AS di Laut Merah
Kamis, 19 Desember 2024 11:02 Wib
Pj Bupati apresiasi bantuan sumur bor dan bedah rumah TNI AD
Kamis, 19 Desember 2024 9:15 Wib
Pemkab OKI dan BPJS Kesehatan teken perpanjangan kerja sama JKN 2025
Kamis, 19 Desember 2024 9:07 Wib
Tarif tol Jakarta-Semarang diskon 10 persen di momen natal dan tahun baru
Kamis, 19 Desember 2024 10:00 Wib