BMKG prakirakan Palembang berpeluang hujan lebat

Palembang (ANTARA Sumsel) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Sumatera Selatan memprakirakan kondisi cuaca di Kota Palembang berpeluang hujan dengan intensitas curah hujan lebat.

"Ibukota provinsi Sumsel itu pada hari ini berpeluang turun hujan lebat dengan suhu udara berkisar 20-31 derajat Celsius, kelembapan udara berkisar 60-98 persen, kecepatan angin sekitar 15 kilometer per jam dan arah angin menuju timur laut," kata Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Kenten BMKG Sumatera Selatan Indra Purnama di Palembang, Selasa.

Selain Palembang, dua kota lainnya di provinsi yang memiliki 17 kabupaten dan kota itu juga berpeluang hujan dengan intensitas curah hujan lebat yakni Tebingtinggi, dan Lubuklinggau.

Kota yang berpeluang hujan lebat tersebut diprakirakan memiliki suhu udara berkisar 20-32 derajat Celsius, kelembapan udara berkisar 55-98 persen, kecepatan angin sekitar 15 km/jam dengan arah angin daerah tersebut seluruhnya menuju timur laut.

Sementara 14 kota Sumsel lainnya yakni Baturaja, Kayu Agung, Muaraenim, Pali, Lahat, Musirawas, Musirawas Utara, Sekayu, Pangkalanbalai, Martapura, Muaradua, Indralaya, dan Prabumulih diprakirakan hujan dengan intensitas sedang.

Kota yang diprakirakan hujan ringan itu memiliki suhu udara berkisar 20-33 derajat Celsius, kelembapan udara berkisar 56-97 persen, kecepatan angin sekitar 15 km/jam dengan arah angin daerah tersebut seluruhnya menuju timur laut, katanya.

Dia menjelaskan, intensitas curah hujan di wilayah provinsi berpenduduk sekitar 8,6 juta jiwa itu, pada Januari 2016 mengalami peningkatan.

Peluang hujan terjadi pada pagi hingga malam hari dengan intensitas curah hujan hingga akhir bulan ini diprediksi bisa mencapai 400 milimeter lebih, ujar Indra.

Sementara Kepala Dinas Sosial Sumsel Belman Karmuda mengatakan bahwa untuk menghadapi musim hujan sekarang ini hingga beberapa blan ke depan, pihaknya berupaya menyiapkan bantuan tanggap darurat berupa bahan makanan dan peralatan pendukung evakuasi korban bencana guna menghindari timbulnya masalah sosial jika terjadi bencana di kawasan permukiman penduduk.

Selain itu, selaku koordinator Taruna Siaga Bencana (Tagana), pihaknya juga akan terus memfasilitasi 800 sukarelawan itu untuk siaga sehingga sewaktu-waktu terjadi bencana banjir dan tanah longsor bisa segera diturunkan memberikan bantuan kepada masyarakat, kata Belman.