Palembang (ANTARA Sumsel) - Operasi pemadaman kebakaran hutan dan lahan
di wilayah Sumatera Selatan diperpanjang, karena masih banyak titik api
serta semakin buruknya kabut asap melanda daerah tersebut.
"Operasi pemadaman kebakaran hutan dan lahan yang ditargetkan BNPB
selama 30 hari, dipastikan diperpanjang, karena masih banyak titik api
belum padam," kata Dansatgas Penanggulangan Bencana Kebakaran hutan dan
lahan Sumsel, Kolonel Inf Tri Winarno di Palembang, Rabu.
Menurut Winarno, makin pekatnya asap melanda di sejumlah wilayah di
Sumsel, serta kondisi udara kian memburuk dengan jarak pandang hanya
kisaran 300 meter, membuat operasi penanggulangan kebakaran hutan dan
lahan diperpanjang.
Ia berharap, dengan perpanjangan waktu operasi penanggulangan
kebakaran hutan dan lahan tersebut, dapat meredakan titik api yang saat
ini menyebabkan kabut asap sangat mengganggu seluruh sektor aktivitas
masyarakat di Sumsel.
Aktivitas warga yang terganggu akibat kabut asap tersebut antara
lain jalur penerbangan di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, hingga
transfortasi perainan di Pelabuhan Laut Tanjung Api-Api Kabupaten
Banyuasin dan kawasan Kota Palembang, katanya.
Ia menjelaskan, berbagai upaya dilakukan tim gabungan Satgas
dipimpin langsung Kol Inf Tri Winarno yang juga Danrem 044 Gapo/Kodam II
Sriwijaya itu, mulai dari modifikasi cuaca T-M-C, pemadaman lewat udara
dengan bom air.
Selanjutnya, melalui jalur darat tim gabungan Manggala Agni serta
Dinas Kehutanan setempat berupaya memadamkan kebakaran hutan dan lahan,
yang walaupun secara fluktuatif kisaran 500 hingga 1.000 titik panas
tersebar di sejumlah kawasan Sumatera Selatan.
Menurut Tri Winarno, tim Satgas dalam upaya memadamkan kebakaran
hutan dan lahan mengalami kesulitan air, terutam di lahan gambut yang
menyebabkan banyak titik panas di Sumsel.
Kondisi demikian, kata dia, dampaknya kabut asap dirasakan warga
kian pekat dan mengharuskan operasi penanggulangan diperpanjang,
khususnya di wilayah Kabupaten Musi Banyuasin yang menjadi kawasan
terparah.
Sementara, kata dia, selama musim kemarau ini sumber air sudah
sangat berkurang dan harus mengantisipasi mengangkut dengan traktor yang
airnya diambil dari Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang.
Menurut Wakil Bupati Musi Banyuasin, Beni Hernedi, menghadapi
kebakaran hutan dan lahan ini berbagai upaya pemerintah terus melakukan
pemadaman api, serta antisipasi secara cepat dan tepat dimulai dari
pencegahan yakni membagikan masker dan mensiagakan rumah sakit serta
puskesmas selama 24 jam melayani masyarakat kemungkinan terganggu
kesehatan.
Berita Terkait
Pemkab Muba kembali gelar Operasi Pasae
Kamis, 9 Mei 2024 10:58 Wib
Pemkab Banyuasin kolaborasikan Operasi Pasar sembako dengan layanan perizinan dan kependudukan
Rabu, 8 Mei 2024 15:02 Wib
Israel luncurkan operasi kontraterorisme di Rafah
Selasa, 7 Mei 2024 16:26 Wib
Pj Bupati Muara Enim cek operasi pasar pertama setelah Lebaran
Selasa, 23 April 2024 8:41 Wib
Selama Operasi Ketupat Musi 2024 angka kematian akibat kecelakaan turun 65 persen
Jumat, 19 April 2024 21:50 Wib
Kapolres sebut lalu lintas arus balik Lebaran di OKU Sumsel lancar
Jumat, 19 April 2024 17:54 Wib
Uni Eropa desak Israel untuk tidak lakukan operasi militer di Rafah
Jumat, 19 April 2024 11:45 Wib
Iran: krisis berakhir jikaIsrael stop operasi militer di Palestina
Jumat, 19 April 2024 10:59 Wib