Garut (ANTARA Sumsel) - Presiden Joko Widodo, Minggu pagi menginisiasi pembangunan sejumlah Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi di sejumlah daerah untuk mendorong peningkatan energi listrik nasional.
Presiden dalam sebuah acara yang berlangsung di kompleks Pertamina Geothermal Energy Area Kamojang Kabupaten Bandung meresmikan dimulainya pembangunan PLTP Ulubelu unit 3 dan 4 Kabupaten Tanggamus Provinsi Lampung, PLTP Lahendong Unit V Kabupaten Minahasa Sulawesi Utara, PLTP Karaha unit 1 Jawa Barat, PLTP Lumut Balai 1 dan 2 Sumatera Selatan, PLTP Hululais unit 1 Bengkulu dan PLTP Kerinci Unit 1 Jambi.
Kepala negara didampingi Menteri BUMN Rini Soemarno, Menko Maritim Indroyono Soesilo, Mendag Rachmat Gobel, Wagub Jawa Barat Deddy Mizwar, Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto dan Direktur Pertamina Geothermal Energy Irvan Zainuddin.
PLTP Ulubelu dibangun dengan biaya 524,26 juta dolar dengan kapasitas 2x55 MW.
PLTP Lahendong dengan investasi 262,07 juta dolar berkapasitas 2x 20 MW.
PLTP Karaha dengan biaya investasi, 187 juta dolar memiliki kapasitas 1x30 MW.
PLTP Lumut Balai dengan investasi 683,51 juta dolar berkapasitas 2x55 MW.
PLTP Hulu Lais dengan biaya 248 juta dolar AS dan berkapasitas 1x55 MW.
PLTP Kerinci dengan investasi 116,17 juta dolar dan berkapasitas 1x55 MW.
Selain meresmikan dimulainya pembangunan sejumlah proyek tersebut, Kepala Negara juga menginisiasi beroperasinya PLTP Kamojang Unit V dengan investasi 104,03 juta dolar berkapasitas 35 MW.
Berita Terkait
Timnas lolos ke semifinal AFC, Jokowi: Sangat bersejarah!
Jumat, 26 April 2024 13:12 Wib
Jokowi-Tony Blair bahas rencana investasi energi di IKN
Kamis, 18 April 2024 15:46 Wib
LSI: Approval rating Presiden naik jadi 76,2 persen
Kamis, 18 April 2024 15:38 Wib
Presiden shalat Jumat di Masjid Agung Kota Medan
Jumat, 12 April 2024 16:48 Wib
Jokowi sambut para tamu peserta "open house" di Istana
Rabu, 10 April 2024 11:03 Wib
Presiden sebut antrean pemudik Lebaran 2024 relatif terkendali
Senin, 8 April 2024 11:13 Wib
Presiden dijadwalkan gelar "open house" saat Lebaran
Jumat, 5 April 2024 15:12 Wib
Arief Hidayat jelaskan alasan MK tak panggil Presiden Jokowi
Jumat, 5 April 2024 15:05 Wib