Pemkot tunjuk bank mandiri kelola kas daerah

id wali kota, harnojoyo

Pemkot tunjuk bank mandiri kelola kas daerah

Plt Wali Kota Palembang, Harnojoyo (Foto Antarasumsel.com/15/Nila Fuadi/Aw)

Palembang (ANTARA Sumsel) - Pemerintah Kota Palembang, Sumatera Selatan menunjuk Bank Mandiri untuk mengelola kas daerah karena menawarkan bunga deposito mencapai 9,5 persen per tahun.

Plt Wali Kota Palembang Harnojoyo di Palembang, Rabu, seusai membuat nota kesepahaman dengan CEO Bank Mandiri Palembang Kuki Kadarisman mengatakan, lantaran bunga yang tinggi tersebut, pemkot mengalihkan pengelolaan kas dari BPD Bank Sumsel Babel ke Bank Mandiri.

"Bank Sumsel menawarkan bunga 8 persen per tahun, sementara Bank Mandiri 9,8 persen. Berdasarkan ini, pemkot memutuskan untuk mengalihkan karena berkeinginan mendapatkan bunga yang sebesar-besarnya karena dalam aturan pemerintah daerah memang diperkenankan,," kata dia.

Ia menerangkan, pendapatan dari bentuk bunga giro dan deposito ini nantinya masuk dalam Pendapatan Asli Daerah yang dapat digunakan untuk pembangunan Kota Palembang.

"Semoga saja, melalui kerja sama ini, pengelolaan kas daerah akan lebih tertata dan bermanfaat bagi pembangunan Kota Palembang," kata dia.

Sementara, CEO Bank Mandiri Palembang Kuki Kadarisman mengatakan, kerja sama dengan Pemkot Palembang ini merupakan langkah awal meningkatkan penetrasi produk jasa keuangan Bank Mandiri di pemerintahan.

"Nanti, kerja sama ini akan ditindaklanjuti dengan mendekati anak perusahaan Pemkot Palembang, terutama untuk memperkenalkan produk-produk investasi dalam pengelolaan dana," kata dia.

Ia mengatakan, untuk wilayah Sumatera Bagian Selatan, Pemkot Palembang menjadi pioner bagi Bank Mandiri untuk pengelolaan kas daerah.

Dalam waktu dekat, bank plat merah ini juga akan membidik enam pemerintahan daerah lainnya yakni Lampung, Bangka Belitung, Pangkal Pinang, Bengkulu, dan Sumatera Barat.

"Pendekatan ke pemerintah daerah ini merupakan bagian strategi untuk mengumpulkan dana pihak ketiga, selain dari sektor perdagangan dan perindustrian," kata Kuki.