BNN Sumsel sosialisasi bahaya narkoba kepada anjal

id bnn susmel, sosialisasi bahaya narkoba kepada anjal, kelompok marfginal, narkoba, cegah peredaran narkoba, sosialisasi

BNN Sumsel sosialisasi bahaya narkoba kepada anjal

Kabid Pencegahan Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Sumsel, Kusmanetty bersama dosen dan mahasiswa UBD Palembang melakukan sosialisasi bahaya narkoba. (Foto Antarasumsel.com/15/Yudi Abdullah)

...Kegiatan sosialisasi kepada anak jalanan dan kelompok marginal itu pada 2015 ini akan lebih gencar karena mereka sangat rentan terlibat dengan narkoba baik sebagai pemakai maupun pengedar...
Palembang (ANTARA Sumsel) - Badan Narkotika Nasional Provinsi Sumatera Selatan melakukan kegiatan sosialisasi mengenai bahaya dan dampak buruknya mengkonsumsi narkotika, psikotropika, dan obat-obatan berbahaya kepada anak jalanan dan kelompok marginal atau orang yang terpinggirkan.

Kegiatan sosialisasi kepada anak jalanan dan kelompok marginal itu pada 2015 ini akan lebih gencar dilakukan karena mereka termasuk orang yang harapan hidupnya rendah sehingga sangat rentan terlibat dengan narkoba baik sebagai pemakai maupun pengedar, kata Kabid Pencegahan Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Sumsel, Kusmanetty di Palembang, Jumat.

Melihat kondisi tersebut, pihaknya telah memprogramkan beberapa kali kegiatan sosialisasi pencegahan dan pemberantasan narkoba ke kawasan tempat tinggal anak jalnan dan kelompok marginal di Kota Palembang dan beberapa daerah Sumsel lainnya, katanya.

Menurut dia, anak jalanan dan kelompok marginal sangat mudah dipengaruhi oleh pengedar narkoba karena tidak memiliki pengetahuan yang cukup mengenai bahaya mengkonsumsi barang terlarang itu dan sanksi hukum yang berat jika memiliki bahkan mengedarkan narkoba.

Dengan gencarnya kegiatan sosialisasi itu diharapkan dapat membuka wawasan anjal dan kelompok marginal sehingga dapat berpartisipasi melakukan pencegahan dan pemberantasan peredaran narkoba di lingkungan mereka dan masyarakat secara umum, katanya.

Dia menjelaskan, penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan obat-obatan berbahaya di daerah ini semakin tidak mengenal strata pendidikan, strata sosial, dan tempat dengan jumlah masyarakat yang menjadi korban cukup banyak mencapai 98.000 orang lebih.

Korban penyalahgunaan narkoba itu perlu diselamatkan dengan pembinaan dan rehabilitasi, sementara bagi masyarakat yang belum menjadi korban penyalahgunaan barang terlarang itu perlu terus diupayakan kegiatan pencegahan sehingga dapat menutup celah peredarannya.

Untuk mencegah jumlah pengguna narkoba tersebut tidak semakin meningkat, selain menggalakkan kegiatan sosialisasi, pihaknya juga gencar melakukan operasi penertiban peredaran narkoba di tempat hiburan malam dan tempat-temapt yang diduga menjadi tempat penggunaan dan peredaran barang terlarang itu, ujar Netty.