Lubuklinggau (ANTARA Sumsel) - Jajaran anggota Polres Kota
Lubuklinggau, Sumatera Selatan, diturunkan ke lokasi kantor Pantia
Pemungutan Suara (PPS) yang banyak mendapat protes dari massa parpol yang
tidak puas akan hasil perolehan suara pascapemilu legislatif 2014.
"Kita lebih fokuskan pada pengamanan penghitungan suara di setiap
kelurahan agar panitia PPS tidak terganggu dalam menghitung perolehan
suara sah," kata Kapolres Kota Lubuklinggau AKBP
Dover Kristin Lumban Gaol, Senin.
Ia mengatakan situasi kurang kondusif pernah terjadi di PPS
Kelurahan Ponorogo, Kecamatan Lubuklinggau Utara II Jl Nangka Lintas
beberapa hari lalu, sempat berkumpul massa mengepung kantor kelurahan
setempat menuntut pencoblosan ulang.
Pencoblosan ulang dimaksud berada di Tempat pemungutan Suara (TPS) I
dan II setempat karena diduga ada penggelembungan suara, namun situasi
itu cepat di atasi dengan menurunkan puluhan anggota bersama Brimob ke
lokasi.
Petugas membuat barisan pengamanan berlapis di halaman kantor PPS
tersebut, sehingga pada pukul 01.00 Wib Minggu (13/4) dinihari massa
berangsur meninggalkan lokasi.
Situasi penghitungan suara di lokasi itu saat ini sudah kondusif
meski sempat terhenti karena adanya beberapa saksi atau parpol yang
tidak puas atas perhitungan suara tersebut.
Kejadian itu sudah dikoordinasikan dengan Komisi Pemilihan Umum
(KPU) dan Panitia Pengawas (Panwas) Pemilu Kota Lubuklinggau, sehingga
pelaksanaan bisa berjalan aman, tepat dan tidak bermasalah, ujarnya.
Informasi dihimpun dari Kelurahan Ponorogo menyebutkan situasi
pelakanaan perhitungan suara sempat terhenti dan mencekam akibat massa
mengepung kantor PPS tersebut.
Kedatangan massa tersebut diduga menuntut untuk dilakukan proses
penghitungan suara ulang di TPS I dan II di Kelurahan Ponorogo.
Keributan itu terjadi sejak Jumat (13/4) sekitar pukul 13.00 WIB di
kantor PPS saat proses perekapan surat suara tengah berjalan.
Bersamaan dengan itu, diduga sejumlah massa caleg datang dan
memprotes hasil suara di TPS 2 terkait lembar rekap hasil penghitungan
perolehan suara (C1) yang sudah ditandatangani saksi tanpa ada hasil
perolehan suara baik Caleg maupun partai.
Sedangkan protes mereka lainnya yakni di TPS 1 disinyalir ada unsur
penggelembungan suara karena dari 351 Daftar Pemilih Tetap (DPT)
seluruhnya sudah dicoblos, mereka menduga banyak peserta pemilih yang
tidak hadir.
Puncaknya terjadi sekitar pukul 22.00 WIB, jumlah massa berkumpul
dan makin banyak yang terus mendesak dan menginginkan agar penghitungan
suara (pleno) di kantor PPS Kelurahan Ponorogo ditunda, ujar salah
seorang petugas Salim.
Berita Terkait
Polres OKI tangkap tiga pelaku begal sopir truk melintasi Mesuji
Kamis, 2 Mei 2024 12:36 Wib
Polisi ungkap kasus peredaran sabu dan liquid ganja
Selasa, 30 April 2024 11:30 Wib
Kerugian investasi bodong berkedok koperasi capai Rp928 juta
Selasa, 30 April 2024 7:09 Wib
Polisi tangkap dua pelaku rudapaksa gadis di bawah umur
Selasa, 30 April 2024 7:04 Wib
Alap-alap pembobol rumah kosong di Malang masuk kerangkeng
Senin, 29 April 2024 15:07 Wib
Artis Rio jalani pemeriksaan kesehatan setelah ditangkap terkait narkoba
Senin, 29 April 2024 15:06 Wib
Ponsel Brigadir RA dicek
Minggu, 28 April 2024 21:18 Wib
Polres OKU dan KPU perkuat sinergitas jelang Pilkada 2024
Sabtu, 27 April 2024 23:08 Wib