Rencana Garuda untuk terbang lebih tinggi 2014

id garuda, rencana penambahan pesawat garuda 2014, garuda indonesia

Rencana Garuda untuk terbang lebih tinggi 2014

Garuda Indonesia.(FOTO ANTARA)

Jakarta (ANTARA Sumsel) - Maskapai penerbangan Garuda Indonesia yang merupakan "flag-carrier" penerbangan nasional tampaknya tidak puas hanya dengan menjadi bagian dari Sky Team, yang merupakan aliansi dari 20 maskapai penerbangan elit di dunia.

Sebagaimana diketahui, sejumlah maskapai yang tergabung dalam Sky Team antara lain Delta Airlines (Amerika Serikat) dan AirFrance (Prancis).

Setelah berhasil masuk menjadi anggota ke-20 Sky Team sejak 5 Maret 2014, Garuda menargetkan sebanyak 1,5 juta pemegang kartu "GarudaMiles" (pengganti kartu "Garuda Frequent Flyer"/GFF) pada pertengahan tahun 2014.

"Setelah secara resmi menjadi anggota aliansi Sky Team, kami akan memberikan fasilitas pelayanan yang lebih besar dalam bentuk kartu 'GarudaMiles'," kata Dirut Garuda Indonesia Emirsyah Satar dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu.

Menurut Emirsyah, "GarudaMiles" khusus dipersembahkan bagi pengguna jasa Garuda yang memiliki aktivitas padat namun tetap menuntut standar layanan tinggi.

Ia menerangkan, fasilitas dan manfaat bagi pemegang "GarudaMiles" berlaku pula pada penerbangan anggota Sky Team, antara lain prioritas boarding, bagasi tambahan, dan akses ke 530 lounge bandara di seluruh dunia.

"Pemegang kartu 'GarudaMiles' juga dapat menambah miles point di seluruh jaringan penerbangan SkyTeam ke 1.064 destinasi di 178 negara," ucapnya.

Sementara itu, Executive Vice President Marketing & Sales at Garuda Indonesia Erik Meijer mengatakan, dengan jumlah pemegang kartu GFF pada saat ini sebesar 1 juta kartu, maka dengan "GarudaMiles" diharapkan bisa mencapai 1,5 juta pada pertengahan tahun 2014.

Ia mengemukakan, keanggotaan GarudaMiles selain kemudahan dalam melaksanakan penerbangan juga bisa mendapatkan manfaat kemitraan Garuda dengan sejumlah perusahaan.

Anggota "GarudaMiles", ujar dia, bisa mendapatkan kemudahan pada transaksi nonpenerbangan misalnya di hotel, tempat penyewaan mobil, dan bank yang menjadi mitra Garuda.

"Mileage yang terkumpul juga dapat digunakan untuk ditukar dengan tiket penerbangan, upgrade kelas penerbangan, atau untuk voucher hotel, merchandise dan banyak pilihan lainnya," katanya.

          30 juta penumpang
Sedangkan untuk target tahun 2014, Garuda Indonesia mengharapkan dapat mengangkut hingga 30 juta penumpang pada tahun 2014 setelah berhasil mengangkut sekitar 25 juta penumpang pada tahun 2013.

"Kami menargetkan pertumbuhan penumpang meningkat 15-20 persen pada 2014," kata Dirut Garuda.

Emirsyah memaparkan sejalan dengan peningkatan jumlah penumpang, sepanjang 2013 perseroan membukukan pendapatan operasi sebesar 3,72 milar dolar AS atau meningkat tujuh persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Namun demikan, lanjutnya, berkaitan dengan investasi yang dilaksanakan Garuda yaitu program pengembangan armada dan Citilink sebagai "low cost carrier" yang beroperasi secara mandiri, laba operasi mengalami penurunan dari 168,1 juta dolar AS pada 2012 menjadi 56,4 juta dolar AS pada 2013.

Ia juga mengungkapkan bahwa tingkat isian penumpang atau "Seat Load Factor/SLF" pada tahun 2013 mencapai 74,1 persen, atau sedikit menuru dibanding tahun lalu sebesar 75,9 persen.

"Kinerja Garuda 2013 sangat dipengaruhi depresiasi rupiah dan tingginya tingkat pertumbuhan serta investasi yang dibuat untuk meningkatkan posisi perusahaan di masa depan," ujarnya.

Selain itu, Garuda Indonesia juga menargetkan akan menambah armadanya dari 140 pesawat pada akhir 2013 menjadi 169 pesawat pada 2014.

Emirsyah Satar memaparkan, jumlah 140 pesawat pada 2013 terdiri atas 23 pesawat yang dimiliki dan 117 pesawat yang masih berstatus "lease".

Selain itu, ujar dia, dari 140 pesawat tersebut sebanyak 30 pesawat dioperasikan oleh Citilink yang terdiri atas 25 pesawat berstatus "lease" dan 5 pesawat milik.

          Semakin muda
Sedangkan dari rata-rata usia pesawat, ia mengemukakan bahwa usia armada Garuda selalu semakin muda setiap tahunnya, yaitu dari rata-rata usia pesawat dari 6,5 tahun pada 2011 menjadi 5,8 tahun pada 2012.

"Kami menambah armada secara 'prudent' (hati-hati) berdasarkan 'growth' (pertumbuhan)," ujarnya.

Pengembangan armada juga dilakukan untuk mengantisipasi kenaikan arus penumpang jasa transportasi udara, terutama karena Garuda juga berencana membuka sejumlah destinasi internasional baru pada tahun 2014 dalam rangka mengembangkan dan memperkuat jaringan penerbangan.

"Destinasi penerbangan internasional baru ke London (Inggris), Manila (Filipina), dan Mumbai (India)," kata Dirut Garuda.

Ia memaparkan bahwa pengembangan destinasi dan rute terus dilakukan oleh Garuda, seperti sepanjang tahun 2013 telah dibuka dua destinasi dan enam rute internasional baru.

Sementara untuk penerbangan domestik pada 2013 telah dibuka sembilan destinasi dan 25 rute baru yang mengakibatkan penambahan sebanyak 80 penerbangan domestik per hari.

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan mengklaim UU No.1 tahun 2009 tentang Penerbangan telah berhasil meningkatkan kepercayaan internasional seperti beragam lembaga pembiayaan kelas dunia terhadap kondisi penerbangan nasional.

Menurut Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Herry Bakti, kondisi sangat tingginya kepercayaan lembaga pembiayaan kelas dunia terhadap bisnis penerbangan nasional merupakan hal positif dampak dari diberlakukannya UU Penerbangan.

Selain itu, ujar dia, pertumbuhan perekonomian Indonesia di tengah gejolak perekonomian dunia dinilai juga berdampak positif kepada industri penerbangan nasional.

Ia mengatakan leasor (lembaga pembiayaan) dalam pembiayaan industri penerbangan sangat strategis sehingga pemerintah sebagai regulator berupaya membuat mereka yakin terhadap industri penerbangan nasional.

"Pemerintah terus membenahi regulasi dunia penerbangan, guna memberikan jaminan dan kepastian bahwa industri penerbangan nasional tumbuh dengan sehat," kata Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub.