Gubernur: Sumsel mestinya jadi tujuan wisata sejarah

id sumsel kota wisata sejarah, gubernur, alex noerdin, wisata sejarah palembang sumsel

Gubernur: Sumsel mestinya jadi tujuan wisata sejarah

Gubernur Sumsel Alex Noerdin (Foto Antarasumsel.com/13/Feny Selly/Aw)

.....Sangat disayangkan daerah kita tidak memiliki para inovator untuk menjadikan sejarah masa lampau itu sebagai nilai tambah terhadap pembangunan pariwisata.....
Palembang (ANTARA Sumsel) - Provinsi Sumatera Selatan sebagai pusat Kerajaan Sriwijaya pada masa abad VII-XV Masehi semestinya berkembang pesat menjadi salah satu tujuan wisata sejarah religius, kata Gubernur Alex Noerdin.

"Sangat disayangkan daerah kita tidak memiliki para inovator untuk menjadikan sejarah masa lampau itu sebagai nilai tambah terhadap pembangunan pariwisata," kata Gubernur Sumatera Selata H Alex Noerdin kepada wartawan di Palembang, Kamis.

Ia memberi contoh seputar kantor Wali Kota Palembang ditetapkan menjadi kawasan cagar budaya perlu ada inovasi yang dikembangkan untuk menjelaskan secara mendalam dan kontinyu kepada setiap wisatawan nusantara maupun mancanegara yang berkunjung.

Sebab pada masa penjajahan Belanda kantor Wali Kota Palembang itu menjadi sebuah menara air bersih. Bangunan berarsitektur eropa dengan atap datar itu pada bagian bawah menara air dijadikan sebagai pusat Pemerintahan Kota Palembang.

Setelah kemerdekaan bangunan tersebut menjadi kantor Wali Kota Palembang sampai sekarang yang berlokasi tidak jauh dari bantaran Sungai Musi, Jembatan Ampera, dan Benteng "Kuto Besak".

"Itu salah satu contoh saja jika kita mau, sebab masih banyak lagi situs arkeologi peninggalan sejarah Kerajaan Sriwijaya di Palembang, seperti Taman Bukit Siguntang, dan sebagainya," ujarnya.

Menurut Alex, pengelolaan sebuah objek yang bisa diangkat menjadi sumber ekonomi amat dibutuhkan para inovator tersebut, misalnya seorang Kepala Dinas Perdagangan harus memiliki entrepreneur atau "jiwa pedagang".

Hal yang sama untuk pengembangan sektor kepariwisataan juga dibutuhkan para inovator yang mampu menjual inovasi-inovasi dan kreativitas.

Kesempatan dan peluang itu harus ditangkap karena Sumatera Selatan hingga kini terus dilirik para investor asing, termasuk menjadi tuan rumah berbagai penyelenggaraan kegiatan internasional mulai dari kegiatan olahraga, hingga pertemuan bisnis, sosial, dan budaya.

Menyinggung soal pusat Kerajaan Sriwijaya yang diklaim berada di Jambi, ia menyatakan, sejarah telah membuktikan bahwa Kerajaan Sriwijaya itu berada di Sumsel pada masa abad VII Masehi, sedangkan di Jambi sejak abad X, dengan pembuktian Candi Muaro Jambi di Kabupaten Muarojambi.

"Biarkan sajalah klaim itu, karena sejarah telah membuktikan bahwa Kerajaan Sriwijaya itu berpusat di Sumsel pada abad VII Masehi, dan pemerintah pusat juga telah mengeluarkan keputusan soal itu. Tapi perlu juga diketahui Jambi itu dulunya merupakan bagian dari wilayah Sumatera Selatan," katanya.