Sumsel minim pesenam ritmik

id senam, sumsel minim pesenam ritmik

Sumsel minim pesenam ritmik

Pertandingan senam ritmik. (FOTO ANTARA)

"Saat ini Sumsel hanya memiliki empat orang pesenam ritmik, selebihnya memilih fokus pada senam artistik atau aerobik," kata Pelatih Senam Sumsel Faizal Riza.
Palembang (ANTARA Sumsel) - Provinsi Sumatera Selatan minim pesenam ritmik menyusul keengganan para atlet menggeluti nomor tersebut dibandingkan senam artistik dan aerobik.

"Saat ini Sumsel hanya memiliki empat orang pesenam ritmik, selebihnya memilih fokus pada senam artistik atau aerobik," kata Pelatih Senam Sumsel, Faizal Riza di Palembang, Senin.

Ia mengemukakan, senam ritmik sangat membutuhkan kelenturan, keseimbangan, keluwesan,  fleksibilitas, kontinuitas dan ketepatan dengan irama, dibandingkan senam artistik sehingga seorang atlet harus menjalani proses yang relatif lama untuk mahir.

Senam ritmik sendiri dilakukan dengan irama musik dengan menggunakan alat ataupun tanpa alat, diantaranya, ganda, simpai, tongkat, bola, pita dan topi.

"Pesenam ritmik menghabiskan waktu hingga 3-4 tahun untuk tahap pembentukan, dan terkadang hal ini membuat atlet jenuh dan pada tahun pertama atau kedua mulai berpikir untuk berpindah menggeluti artistik atau aerobik," ujarnya.

Kondisi ini, menurutnya, juga dipengaruhi oleh minimnya ajang kejuaraan senam nomor ritmik.

"Lantaran atletnya sedikit membuat Sumsel sulit berbicara banyak pada pentas Kejurnas khusus untuk senam ritmik, berbeda dengan artistik yang sempat memiliki wakil di arena SEA Games," ujarnya.

Meski demikian, Sumsel masih berharap kepada empat atlet itu, Tarwiati, Mutia Safitri, Weni Anggraini, dan Mitha Fasah, untuk tetap fokus di jalur senam ritmik.

Terkait dengan tingkat persaingan, menurutnya keempat atlet itu mampu bersaing meskipun dominasi atlet dari Lampung dan DKI Jakarta demikian terasa.

"Sebenarnya perkembangan untuk senam ritmik sudah terbilang merata karena dua provinsi yakni Kalimantan Timur dan Jawa Tengah sudah mampu bersaing dengan DKI Jakarta dan Lampung, artinya asalkan atlet dibina secara berkesimbungan maka bukan tidak mungkin menuai prestasi pada masa datang," katanya.

Senam merupakan salah satu cabang olahraga andalan Sumsel karena senantiasa menyumbangkan medali pada perhelatan PON.

Pada PON XVIII di Riau tahun 2012, Sumsel meraih satu medali perak dari nomor senam artistik putri dan satu perunggu pada nomor senam artistik putra.