Yerusalem (ANTARA) - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyetujui rencana serangan ke Kota Rafah, di Jalur Gaza paling selatan yang berbatasan dengan Mesir--tanpa mempedulikan peringatan Amerika Serikat.
“Kami telah menyetujui rencana operasional untuk menyerang Rafah,” kata Netanyahu dalam konferensi pers Minggu malam (31/3), sebelum dirinya menjalani operasi hernia.
Netanyahu mengklaim Rafah adalah “benteng terakhir Hamas” dan bersikeras untuk menyerang wilayah tersebut meskipun negara-negara lain telah memperingatkan adanya konsekuensi bencana kemanusiaan jika Israel menyerang kota yang ditinggali 1,4 juta warga Palestina.
Tak peduli peringatan AS, Netanyahu tetap jalankan operasi Rafah
![Tak peduli peringatan AS, Netanyahu tetap jalankan operasi Rafah](https://img.antaranews.com/cache/1200x800/2024/03/28/xinhua_rafah.jpg)
Arsip - Tenda-tenda pengungsi terlihat memenuhi Kota Rafah di Jalur Gaza selatan pada 10 Februari 2024. (Xinhua/Yasser Qudih)