Mentan Andi tak permasalahkan Bulog akuisisi perusahaan beras Kamboja
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengaku tidak mempermasalahkan rencana Perum Bulog untuk mengakuisisi perusahaan beras Kamboja.
“Kalau ada pandangan Bulog melakukan langkah itu (akuisisi) saya kira tidak masalah. Yang terpenting sekarang optimalkan potensi dalam negeri karena itu bisa menggerakkan ekonomi dalam negeri,” kata Amran ketika ditemui di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis.
Upaya optimalisasi sumber daya pangan dalam negeri disebutnya dilakukan melalui optimalisasi sawah, pompanisasi, serta kemungkinan mencetak sawah.
“Negara kita luas. Toh pernah kita swasembada bahkan swasembada sempurna, definisinya impor maksimal 10 persen. Saat itu swasembada sempurna karena impor beras medium 0 persen,” ujar Amran.
Mentan berharap proyek pompanisasi yang dilakukan di seluruh provinsi akan bisa mengantisipasi penurunan stok pangan akibat kekeringan yang diprediksi terjadi pada Juli-Oktober tahun ini.
“Kalau ada pandangan Bulog melakukan langkah itu (akuisisi) saya kira tidak masalah. Yang terpenting sekarang optimalkan potensi dalam negeri karena itu bisa menggerakkan ekonomi dalam negeri,” kata Amran ketika ditemui di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis.
Upaya optimalisasi sumber daya pangan dalam negeri disebutnya dilakukan melalui optimalisasi sawah, pompanisasi, serta kemungkinan mencetak sawah.
“Negara kita luas. Toh pernah kita swasembada bahkan swasembada sempurna, definisinya impor maksimal 10 persen. Saat itu swasembada sempurna karena impor beras medium 0 persen,” ujar Amran.
Mentan berharap proyek pompanisasi yang dilakukan di seluruh provinsi akan bisa mengantisipasi penurunan stok pangan akibat kekeringan yang diprediksi terjadi pada Juli-Oktober tahun ini.