Pertemuan terakhir timnas Indonesia vs Jepang 35 tahun lalu

id Piala Asia 2023, Timnas Indonesia, Indonesia vs Jepang,Shin Tae-yong

Pertemuan terakhir timnas Indonesia vs Jepang 35 tahun lalu

Timnas Indonesia melakukan latihan di Lapangan Al Egla 2, Lusail, Qatar, Senin (22/1/2024). Timnas Indonesia akan bertanding melawan Timnas Jepang pada pertandingan ketiga grup D Piala Asia 2023 di Qatar pada Rabu (24/1/2024). ANTARA FOTO/Yusran Uccang/tom.

Dihuni pemain bintang

Dia atas kertas, laga melawan Samurai Biru memang berat, bukan saja karena lawan memiliki statistik lebih baik, termasuk negara Asia dengan peringkat FIFA paling tinggi pada ranking 17 sedangkan Indonesia tercecer jauh pada peringkat 146, tetapi juga memiliki skuad yang kuat dan berpengalaman.

Mereka dihuni pemain-pemain yang terasah baik dalam berbagai turnamen internasional, termasuk Piala Dunia 2022. Mereka dicomot dari klub-klub yang bermain di berbagai liga terkemuka Eropa, termasuk Liga Inggris.

Dalam tim asuhan Hajime Moriyasu itu, terdapat pemain-pemain bintang seperti bek tengah Borussia Monchengladbach Ko Itakura dan gelandang bertahan Watari Endo yang bermain untuk Liverpool.

Mereka juga masih memiliki pemain sayap Takumi Minamino yang eks pemain Liverpool dan kini bermain untuk AS Monaco di Prancis. Ada pula Ritsu Doan yang bermain untuk Freiburg di Bundesliga dan Takefusa Kubo yang dijuluki "Messi dari Jepang" yang merumput bersama Real Sociedad di Spanyol.

Tapi kadang sepak bola tuli dari statistik. Bukti paling gres adalah Irak yang menjungkalkan Jepang, dan Vietnam yang bisa menjaringkan dua gol ke gawang Jepang sebelum menyerah 2-4.

Bukan tak mungkin Indonesia bisa meminjam taktik Irak dalam meredam Jepang, atau mencuri gol seperti dilakukan Vietnam namun tentunya tak boleh disertai dengan kekalahan.

Dalam dua pertandingan terdahulunya di Grup D, baik Jepang maupun Indonesia sama-sama mencatat satu kemenangan dan satu kekalahan. Kedua tim menyerah kepada Irak yang sudah menggenggam tiket 16 besar.

Salah satu faktor yang mungkin menjadi kelebihan Indonesia adalah statusnya sebagai tim dengan skuad termuda dalam turnamen di Qatar ini, sehingga bisa memberikan energi dan semangat yang lebih militan.

Buktinya, dengan militansi itu, pemain-pemain Merah Putih bermain cemerlang dalam dua laga pertama Grup D Piala Asia 2023.

Sejumlah media asing, di antaranya ESPN, memuji penampilan ciamik Indonesia saat menantang Irak, dalam pertandingan pertama Grup D, walau Merah Putih gagal mencuri poin.

Performa Garuda kala menghadapi Irak memang bagus. Mereka tampil berani dan berbahaya dalam serangan balik, walau aspek ini tak begitu mengalir kala melawan Vietnam.




Halaman berikut: Kedewasaan pemain muda Indonesia  
Kedewasaan pemain muda Indonesia

Satu lagi yang menonjol dari Merah Putih adalah tekad dan kedewasaan yang melampaui usia muda mereka.

Salah satu bentuk kematangan itu mewujud dalam diri kapten Asnawi Mangkualam yang dengan dingin menjadi eksekutor penalti yang menentukan kemenangan Indonesia atas Vietnam.

Masih ada Jordi Amat yang berpengalaman tampil di liga Eropa yang membantunya matang di lapangan, sampai menjadi pilar dalam formasi lima bek yang dipasang pelatih Shin Tae-yong.

Jordi ditarik ke luar lapangan sebelum laga melawan Vietnam berakhir setelah mengalami cedera tulang hidung akibat disikut oleh striker Vietnam Nguyen Van Tung, tapi dia bisa diturunkan lagi melawan Jepang dengan mengenakan pelindung muka.



Pemain-pemain lain juga siap menggebrak, termasuk bek kiri Pratama Arhan dan gelandang serang Marselino Ferdinan yang rajin nan cerdas menusuk pertahanan lawan dari sayap.

Tim besutan Shin Tae-yong itu tampaknya akan mengandalkan lagi serangan balik di mana Rafael Struick menjadi ujung tombak tunggal dan kesabaran menjadi faktor yang sangat menentukan dalam pola bermain seperti ini.

Hasil seri sudah pasti mengamankan langkah Indonesia ke 16 besar. Tentu saja, mengalahkan Jepang merupakan tantangan yang terlalu sayang untuk dilewatkan, karena bisa menjadi barometer untuk sejauh mana kemajuan timnas kita.

Namun begitu, jika salah satu dari tiga pertandingan lain di Grup F antara Kyrgystan dan Oman, Suriah melawan India di Grup B, dan Hong Hong versus Palestina di Grup C, berakhir imbang, maka Asnawi cs tetap ke 16 besar walau berbekal tiga poin.

Jika semua skenario berjalan sesuai harapan, maka dalam fase gugur Indonesia akan menghadapi Qatar atau juara Grup B yang kemungkinan besar Australia atau Uzbekistan.

Tapi itu mungkin tak begitu penting, karena lolos pertama kali ke babak gugur Piala Asia sudah menjadi pengalaman berharga karena telah menembus batas kendala.

Itu juga menjadi pencapaian manis lainnya setelah junior mereka juga tampil memukau dalam Piala Dunia U-17 dua bulan lalu kendati gagal masuk 16 besar.

Lebih dari itu, pencapaian itu bisa menjadi fondasi untuk sukses pada babak berikutnya, dan dalam ajang-ajang lain setelah Piala Asia 2023.




 

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Garuda di ambang mencetak sejarah penting di Qatar