Korut tembakkan 200 artileri usai batalkan perjanjian dengan Korsel

id korea utara,korea selatan,artileri,pelepasan tembakan

Korut tembakkan 200 artileri usai batalkan perjanjian dengan Korsel

Foto yang disiarkan kantor berita Korea Utara KNA pada 25 Maret, 2022, ini memperlihatkan uji coba peluncuran rudal balistik antarbenua (ICBM) Hwasongpho-17 milik Korut. ANTARA/Korean Central News Agency/Handout via Xinhua/tm

“Kami dengan keras memperingatkan bahwa seluruh tanggung jawab atas situasi yang memperburuk krisis ini berada di tangan Korut dan mendesak agar hal ini segera dihentikan,” kata juru bicara JCS Kolonel Lee Sung-jun dalam konferensi pers.

"Di bawah koordinasi erat antara Korsel dan Amerika Serikat, militer kami sedang melacak dan mengawasi aktivitas terkait, dan akan melakukan tindakan yang sesuai terhadap provokasi Korea Utara."

Militer Korsel berencana mengadakan latihan menembak di pulau-pulau perbatasan barat laut di Laut Kuning pada waktu yang akan datang sebagai tanggapan atas tembakan artileri Korea Utara, menurut para pejabat.

November tahun lalu, Korut secara sepihak membatalkan perjanjian 2018 setelah Seoul menangguhkan sebagian kesepakatan itu sebagai protes atas keberhasilan peluncuran satelit mata-mata militer Korut.

Pyongyang terakhir kali menembakkan artileri ke zona penyangga maritim di Laut Timur pada 6 Desember 2022. Pelepasan tembakan tersebut merupakan pelanggaran terhadap perjanjian militer 2018.

Serangan terbaru di Korut terjadi setelah pemimpin negara itu Kim Jong Un mendefinisikan hubungan antar-Korea sebagai hubungan "antara dua negara yang saling bermusuhan". 

Pada saat partai berkuasa Korut mengadakan pertemuan akhir tahun, ia juga menyerukan peningkatan persiapan untuk "menekan seluruh wilayah Korea Selatan".

Sumber: Yonhap-OANA