Pembunuhan Jenderal Mousavi
Menurut komentator politik Amerika Serikat, Jackson Hinckle, pengelola Pelabuhan Eilat di Israel selatan yang berada di ujung utara Teluk Akaba yang bertemu Laut Merah, mengaku bahwa 85 persen impor kendaraan Israel berasal dari pelabuhan ini.
Namun akibat serangan Houthi, kapal-kapal yang mengangkut ratusan ribu kendaraan itu tak bisa masuk Eilat sejak 15 November, sehingga dalam waktu sebulan saja Israel kehilangan pemasukan 10 miliar dolar AS.
Situasi ini jelas menampar ekonomi Israel, yang menurut lembaga think tank Israel "Taub Center for Social Policy Studies", bakal mengalami kontraksi 2 persen pada triwulan keempat 2023.
Perekonomian Israel sendiri sudah terpukul oleh jumlah angkatan kerja yang terpangkas sampai 20 persen gara-gara perang di Gaza.
Israel masygul oleh keadaan ini. Mereka kian kesal karena tak bisa membuktikan Iran berada di belakang manuver Houthi.
Sementara itu di bagian utaranya yang berbatasan dengan Lebanon, Israel menghadapi serangan yang kian gencar dari Hizbullah seiring dengan semakin kerasnya Israel menyerang Hamas.
Hizbullah sendiri bukan lawan sembarangan. Selain memiliki pejuang-pejuang terlatih di berbagai medan perang, termasuk perang saudara Suriah, Hizbullah juga memiliki 150.000 roket, baik roket biasa maupun peluru kendali, yang tak dipunyai Hamas.
Hizbullah juga memiliki stok "drone" yang lumayan banyak, dan peluru kendali anti-tank, anti-pesawat dan anti-kapal perang.
Israel tahu Iran berada di balik serangan Hizbullah, tapi mereka tak memiliki bukti untuk menindak Iran, sampai kemudian mereka diduga membunuh petinggi militer Iran, Seyed Razi Mousavi, di pinggiran Kota Damaskus di Suriah pada 25 Desember.
Mousavi terkenal dekat dengan mendiang Jenderal Qassem Soleimani yang dibunuh Amerika Serikat pada 2020. Iran sendiri menganggap Mousavi sebagai pahlawan yang memastikan keamanan Iran dan kawasan.
Israel meyakini Mousavi berusaha memasok peluru kendali dan peralatan militer canggih kepada Hizbullah melalui Suriah.
Sejauh ini Israel bungkam menghadapi tudingan membunuh Mousavi, tapi Presiden Iran Ebrahim Raisi terang-terangan menuding Israel membunuh salah satu otak terpenting Iran dalam mencengkeramkan pengaruh negara itu di kawasan Timur Tengah. Raisi bersumpah akan menuntut balas kepada Israel.
Sejumlah analisis, di antaranya Trita Parsi dari Quincy Institute for Responsible Statecraft, menduga Israel berada di balik pembunuhan Mousavi untuk memancing Iran terbuka masuk pusaran perang, sehingga Israel memiliki alasan untuk menyerang Iran.
Berita Terkait
35 orang Palestina tewas akibat serangan Israel di Rafah dalam 24 jam
Rabu, 8 Mei 2024 16:55 Wib
Houthi Yaman ancam perluas serangan jika Israel invasi Rafah
Rabu, 8 Mei 2024 14:03 Wib
Israel sebut 18 roket diluncurkan dari Rafah ke arah Kerem Shalom
Rabu, 8 Mei 2024 13:56 Wib
Israel luncurkan operasi kontraterorisme di Rafah
Selasa, 7 Mei 2024 16:26 Wib
Israel: Usul gencatan senjata disetujui Hamas jauh dari tuntutan
Selasa, 7 Mei 2024 14:16 Wib
Senator AS ancam sanksi keras ICC jika perintahkan tangkap Netanyahu
Selasa, 7 Mei 2024 9:49 Wib
Hamas minta Jusuf Kalla memediasi upaya akhiri konflik di Palestina
Senin, 6 Mei 2024 11:50 Wib
PBB kecam penutupan Al Jazeera di Israel
Senin, 6 Mei 2024 9:05 Wib