Pelatihan tata busana jadi andalan OKU Timur kurangi pengangguran

id Tingkat pengangguran terbuka, Badan Pusat Statistik, bantuan pemerintah pusat, Pemkab OKU Timur

Pelatihan tata busana jadi andalan OKU Timur kurangi pengangguran

Bupati OKU Timur Lanosin Hamzah menyerahkan bantuan alat penggiling rempah kepada petani, Sabtu. (ANTARA/Edo Purmana/23)

Martapura (ANTARA) - Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur  menggulirkan  berbagai potensi penciptaan lapangan pekerjaan guna mengurangi angka pengangguran di daerah itu, salah satunya  pelatihan keterampilan tata busana bagi ibu rumah tangga.

"Program pembinaan kecakapan keluarga  ini untuk melatih masyarakat, terutama kaum wanita agar memiliki keterampilan dalam tata busana," kata Bupati OKU Timur Lanosin Hamzah di Martapura OKU Timur, Sabtu

Selain itu juga melakukan pendampingan bagi petani dan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sehingga lebih produktif dan berdampak pada peningkatan perekonomian di wilayah itu.

Tak hanya mendorong,Pemkab OKU Timur juga menyalurkan berbagai bantuan untuk menstimulasi program penciptaan lapangan pekerjaan itu.

"Seperti bantuan mesin jahit, alat penggiling rempah dan peralatan UMKM lainnya yang sangat berdampak positif bagi masyarakat," kata dia.

Dengan digulirkannya bantuan dari pemerintah pusat tersebut para pelaku UMKM bisa bersaing menumbuhkan usaha yang tangguh dan mandiri sehingga dapat menciptakan lapangan kerja baru dalam upaya mengentaskan kemiskinan ekstrem.

Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatra Selatan mencatat Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kabupaten OKU Timur turun menjadi 3,96 persen berkat upaya pemerintah daerah setempat dalam mengurangi angka pengangguran melalui pelatihan kerja bagi masyarakat di daerah itu.

Berdasarkan hasil survei angkatan kerja nasional (Sakernas) Agustus 2023 menunjukkan bahwa TPT di daerah tersebut pada angka 3,96 persen atau turun dibandingkan tahun sebelumnya di periode yang sama mencapai 4,79 persen.

Bahkan, TPT Kabupaten OKU Timur sendiri diketahui lebih kecil dibandingkan Provinsi Sumatra Selatan yang saat ini menyentuh angka 4,11 persen.