Selama ini Balai Karantina bernama Balai Karantina Pertanian di bawah Kementerian Pertanian (Kementan), namun kini menjadi Badan Karantina Indonesia sejak Juli 2023 dan di Sumsel menjadi Balai Karantina Palembang.
Kegiatan petugas dalam melakukan pencegahan penyakit hewan, ikan, dan tumbuhan terutama dari luar negeri, menurut Azhar, perlu mendapat dukungan dari semua pihak dan lapisan masyarakat karena tidak hanya dapat mengancam ketahanan pangan tetapi juga dapat menghancurkan negara.
Jika pengawasan.lalu lintas hewan, ikan, dan tumbuhan lemah, memungkinkan berbagai pihak atau negara luar yang akan mengganggu stabilitas keamanan atau menghancurkan Indonesia dapat memasukkan virus, hama/penyakit, melalui komoditas impor itu.
"Sebagai instrumen yang sangat menentukan mencegah masuknya virus, hama, penyakit melalui hewan, ikan, dan tumbuhan, seperti kasus Antraks dan Flu Burung, kami sangat mengharapkan dukungan dari semua pihak dan lapisan masyarakat agar dapat melaksanakan tugas dan fungsi Badan Karantina Indonesia di daerah ini," ujar Azhar.
Berita Terkait
2.540 ekor burung "gagal" menyeberang ke Pulau Jawa
Sabtu, 4 Mei 2024 23:45 Wib
Balai Karantina Sumsel turunkan tim mitigasi penyebaran penyakit SE pada kerbau
Sabtu, 27 April 2024 6:51 Wib
Ubur-ubur dari perairan Sumsel diminati Tiongkok
Rabu, 24 April 2024 16:36 Wib
Karantina Sumsel dan importir Tiongkok tinjau kebun kopi Pagaralam
Senin, 22 April 2024 16:57 Wib
Balai Karantina Sumsel tinjau desa penghasil vanili berkualitas ekspor
Jumat, 19 April 2024 22:20 Wib
Balai Karantina Sumsel gelar operasi patuh karantina di Pelabuhan Tanjung Api Api
Kamis, 4 April 2024 23:55 Wib
Balai Karantina Sumsel dampingi ekspor ubur-ubur Sungsang ke Tiongkok
Selasa, 2 April 2024 15:14 Wib
Balai Karantina Sumsel menggelar operasi patuh lalu lintas hewan
Rabu, 27 Maret 2024 19:18 Wib