Buerger disease, katanya, biasa ditangani oleh dokter spesialis bedah toraks vaskular atau bedah vaskular. Untuk gejala awal bisa diberikan obat-obatan. Namun jika terlambat, tergantung kondisi bisa diamputasi atau dilakukan penghentian kinerja saraf simpatik untuk memperlebar pembuluh darah dengan memotongnya melalui pembedahan.
"Dengan berkembangnya teknik minimal invasif di bidang kedokteran, dokter spesialis bedah toraks kardiovaskular RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau dr Hariadi Hatta mencoba berinovasi untuk memberikan tindakan lumbar symphatetic block yang kami kerjakan kepada salah satu pasien buerger bisease di RSUD Arifin Achmad," katanya.
Selain efeknya sama, kata Eko Setiawan, pengerjaannya lebih cepat tanpa pembedahan dan hasilnya sangat memuaskan. Dr Hariadi juga menganggap ini merupakan tindakan lumbar symphatetic block pertama kali dilakukan di Indonesia dalam penanganan kasus buerger disease.
Eko Setiawan menyampaikan setelah dilakukan dua kali tindakan, kondisi pasien sudah berangsur membaik, luka pada kaki pasien sudah berangsur menutup dan kaki sudah mulai panas kembali. Saat ini pasien tetap diwajibkan kontrol untuk memantau perkembangan kesehatan pasien ke depan.
"Kepada masyarakat, kami berpesan untuk tidak merokok agar terhindar dari buerger disease. Mari tingkatkan wawasan dan kepatuhan dalam pencegahan penyakit dan bila bergejala segera periksa ke dokter," katanya.
Berita Terkait
12 korban kecelakaan bus dengan KA masih dirawat di RS
Rabu, 24 April 2024 3:55 Wib
Calon anggota paskibra meninggal saat uji lari 12 menit
Sabtu, 20 April 2024 7:05 Wib
Praktisi sarankan warga vaksinasi influenza usai libur Lebaran
Selasa, 16 April 2024 14:29 Wib
Presiden Jokowi tinjau pasar dan RSUD dalam kunjungan kerja ke Jambi
Rabu, 3 April 2024 10:35 Wib
Pj Bupati Banyuasin dorong RSUD Sukajadi terus tingkatkan kualitas pelayanan
Rabu, 27 Maret 2024 20:50 Wib
14 orang warga OKU Timur masih dirawat kena DBD
Jumat, 8 Maret 2024 23:00 Wib
Menko PMK minta nakes di OKU Timur tingkatkan pelayanan kesehatan
Kamis, 29 Februari 2024 18:25 Wib
333 JCH OKU jalani pemeriksaan kesehatan
Sabtu, 20 Januari 2024 16:37 Wib