Baturaja (ANTARA) - Penjabat Bupati Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, Teddy Meilwansyah, mengingatkan warga di daerah tersebut agar tidak membuka lahan pertanian dengan cara dibakar karena berpotensi menimbulkan bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
"Apalagi pada April-Mei 2023 nanti diprediksi sudah memasuki musim kemarau," kata Penjabat Bupati OKU Teddy Meilwansyah di Baturaja, Selasa.
Menurut dia, pada periode tersebut BMKG memprediksi sudah memasuki musim kemarau panjang sehingga berisiko terjadi karhutla akibat pembakaran hutan.
Untuk itu peran serta masyarakat khususnya para petani sangat diharapkan dalam membantu pemerintah daerah (pemda) mengatasi bencana kabut asap akibat karhutla.
Pemkab OKU tidak memberi imbauan semata, namun memberikan solusi bagi petani yang hendak membuka lahan tanpa melakukan pembakaran.
Teddy menjelaskan pemerintah akan menyiapkan alat berat untuk membantu petani yang akan membuka lahan pertanian guna bercocok tanam.
"Dengan adanya alat berat ini petani tidak perlu lagi melakukan pembakaran untuk membuka lahan pertanian," ujarnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) OKU Amzar Kristopa melalui Manager Pusdalpos Gunalfi sebelumnya mengatakan musim kemarau tahun 2023 ini diprediksi cukup ekstrem yang disebabkan indeks El Nino mengalami peningkatan.
Oleh sebab itu pihaknya telah menerbitkan Surat Keputusan Bupati OKU tentang siaga darurat bencana kabut asap akibat pembakaran hutan secara liar oleh oknum masyarakat yang tidak bertanggungjawab.
Selain itu Pemkab OKU juga membentuk satgas tingkat kabupaten hingga desa agar peristiwa karhutla dapat ditanggulangi sedini mungkin.
Berdasarkan hasil pemetaan, kata dia, di Kabupaten OKU terdapat tujuh kecamatan yang dipetakan sebagai daerah rawan karhutla.
Tujuh kecamatan itu meliputi Kecamatan Ulu Ogan, Pengandonan, Muara Jaya, Semidang Aji, Lengkiti, Sosoh Buay Rayap, dan Kecamatan Lubuk Batang.
Daerah-daerah ini dipetakan rawan terjadi karhutla karena masih banyak lahan pertanian dan perkebunan milik masyarakat yang mudah terbakar saat musim kemarau panjang.
Berita Terkait
STIPER Sriwigama Palembang gelar praktisi mengajar pengelolaan hutan lestari
Sabtu, 18 Mei 2024 19:11 Wib
Sekda Muba jemput bola urus percepatan izin pembangunan jaringan listrik di hutan kawasan
Rabu, 8 Mei 2024 16:12 Wib
Peringati Hari Hutan Sedunia 2024 Pertamina tanam 100 pohon di Sumsel
Selasa, 26 Maret 2024 1:05 Wib
Harimau kesasar ke area pembangkit listrik, BKSDA pastikan sudah kembali ke hutan lindung
Minggu, 24 Maret 2024 15:00 Wib
Cegah karhutla, Pemerintah intensifkan pembasahan gambut
Kamis, 14 Maret 2024 15:37 Wib
Menuai manisnya madu kelulut di jantung Borneo
Senin, 29 Januari 2024 11:51 Wib
Terdampak hujan, harga madu hutan naik
Minggu, 28 Januari 2024 11:31 Wib
Menyoal pemanfaatan hutan untuk kemakmuran rakyat
Senin, 22 Januari 2024 19:58 Wib