Disdukcapil OKU cetak 30.410 keping KTP Elektronik selama Tahun 2022

id Kartu Tanda Penduduk Elektronik, perekaman data, stok blangko, jemput bola, Disdukcapil OKU

Disdukcapil OKU cetak 30.410 keping KTP Elektronik selama Tahun 2022

Kepala Bidang Pelayanan Kependudukan Disdukcapil OKU, Yanizi. (ANTARA/Edo Purmana/23)

Baturaja (ANTARA) - Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan mencatat sebanyak 30.410 keping Kartu Tanda Penduduk (KTP) Elektronik milik masyarakat di wilayah itu yang sudah dicetak pada 2022.

"Hingga Desember 2022 tercatat sebanyak 30.410 keping KTP Elektronik yang sudah selesai dicetak," kata Kepala Bidang Pelayanan Kependudukan Disdukcapil OKU, Yanizi di Baturaja, Rabu.

Dia mengemukakan, puluhan ribu keping kartu identitas tersebut telah dibagikan kepada seluruh masyarakat yang sudah melakukan perekaman data.

Menurut dia, hingga saat ini dari 265.213 wajib KTP warga Kabupaten OKU, sebanyak 253.060 jiwa di antaranya sudah melakukan perekaman data dan sebagian besar tinggal menunggu dicetak kartu identitasnya.

"Sekitar 97,68 persen warga OKU sudah mengantongi kartu sebagai identitas diri. Artinya tinggal sedikit lagi yang belum memiliki KTP," katanya.

Untuk mencapai target tersebut pihaknya melakukan upaya jemput bola mendatangi warga hingga ke desa-desa guna perekaman data agar dapat diproses cetak kartu identitasnya.

Termasuk juga perekaman data ke sekolah-sekolah tingkat SMA di Kabupaten OKU agar mencapai target hingga akhir Desember 2022. 

"Apalagi sebentar lagi kita memasuki tahun politik dimana akan dilaksanakan Pemilu serentak sehingga upaya jemput bola kami gencarkan agar seluruh masyarakat Kabupaten OKU memiliki kartu identitas sebagai salah satu syarat memilih calon kepala daerah," ujarnya. 

Terkait persediaan blangko, ia mengaku stok yang ada saat ini dirasa masih mencukupi untuk kebutuhan masyarakat di Kabupaten OKU yaitu berjumlah sebanyak 1.821 keping. 

Bahkan, untuk mengantisipasi kekurangan blangko pihaknya juga sudah mengajukan penambahan ke Pemerintah Provinsi Sumsel sebanyak 2.000 keping lagi.

"Untuk stok blangko bisa dikatakan aman karena jika pun nantinya kehabisan dapat langsung diajukan penambahan agar tidak menghambat proses cetak kartu identitas warga," ujarnya.