Kabupaten OKU Timur waspadai cuaca ekstrem dan bencana hidrometeorologi

id Kajian Resiko Bencana, waspada bencana alam, bencana banjir, BMKG Palembang, BPBD OKU Timur,Kabupaten OKU Timur waspada

Kabupaten OKU Timur waspadai cuaca ekstrem dan bencana hidrometeorologi

Logo Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). (ANTARA/HO/22)

Martapura (ANTARA) - Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan menetapkan status waspada cuaca ekstrem dan bencana hidrometeorologi memasuki puncak musim hujan tahun ini.

Kepala BPBD OKU Timur, Mgs Habibullah di Martapura, Senin mengatakan, penetapan status waspada bencana alam ini dilakukan mengingat curah hujan yang terjadi di daerah itu sejak beberapa hari terakhir cukup tinggi, dengan waktu lama yang sangat berpotensi menimbulkan bencana banjir.

Oleh sebab itu, kata dia, status waspada bencana ditetapkan khususnya di daerah rawan banjir agar bencana alam dapat ditanggulangi sedini mungkin. Menurut dia, di Kabupaten OKU Timur sendiri terdapat beberapa wilayah dipetakan rawan terjadi banjir meliputi Desa Tanjung Kemala Barat Kampung Sawah dan Tanjung Aman, Kecamatan Martapura serta Desa Kurungan Nyawa, Kecamatan BP Bangsa Raja.

Selanjutnya, Kecamatan Madang Suku I yaitu Desa Mendayun, Desa Rasuan dan Kecamatan Madang Suku II meliputi Desa Kota Negara dan Desa Riang Bandung.

"Kemudian Kecamatan Semendawai Barat di Desa Kangkung, Desa Suka Negeri dan Desa Minanga Besar. Untuk Kecamatan Cempaka seluruh desa dipetakan rawan banjir," jelasnya.

Dia menjelaskan, seluruh daerah-daerah ini dipetakan rawan terjadi banjir saat hujan deras dan berlangsung lama karena berada di dataran rendah dan dekat dengan Daerah Aliran Sungai (DAS).

Untuk mengantisipasi banjir, lanjut dia, pihaknya telah mendirikan posko penanggulangan bencana di daerah rawan bencana, termasuk menyiapkan perahu karet dan mesin pemompa.

Sebagai langkah awal upaya penanggulangan, lanjut dia, BPBD OKU Timur saat ini sedang melakukan penyusunan dokumen Kajian Resiko Bencana (KRB) melibatkan BMKG SMB II Palembang.

"Hari ini kami sengaja mengundang pihak BMKG SMB II Palembang untuk mengisi materi dalam rapat koordinasi tentang penanggulangan bencana alam di Kabupaten OKU Timur agar kita semua siap sedini mungkin dalam menghadapi resiko terjadinya bencana," ujarnya.

Sementara itu, Kepala BMKG SMB II Palembang, Desindra Dedy Kurniawan menjelaskan bahwa sepanjang tahun 2022 hingga saat ini terjadi sebanyak 2.496 bencana di Indonesia yang didominasi bencana banjir dengan jumlah 999 peristiwa.

"Oleh sebab itu kita semua harus waspada karena bencana alam dapat terjadi kapan saja," tegasnya.

Apalagi, kata dia, Kabupaten OKU Timur termasuk dalam wilayah Sumatera Selatan yang memasuki musim hujan tanpa melewati kemarau tahun ini sehingga sangat berpotensi terjadi bencana banjir.

"OKU Timur termasuk tiga kabupaten di Sumsel yang menyusun Kajian Resiko Bencana (KRB) selain Kabupaten Muara Enim dan Banyuasin," ujarnya.