Dinkes Palembang tingkatkan vaksinasi COVID-19 bagi lansia

id Dinkes Palembang, tingkatkan vaksinasi, vaksinasi COVID-19, vaksinasi lansia, kekebalan komunal, herd immunity

Dinkes Palembang tingkatkan vaksinasi COVID-19 bagi lansia

Lansia mengikuti pelayanan vaksinasi massal di Palembang (ANTARA/Yudi Abdullah/22)

Palembang (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Palembang, Sumatera Selatan berupaya meningkatkan vaksinasi COVID-19 bagi masyarakat kelompok lanjut usia (lansia) yang masih tergolong rendah.

"Capaian atau realisasi pelayanan vaksinasi COVID-19 dosis pertama kepada lansia di 18 kecamatan dalam wilayah kota setempat  hingga Agustus 2022 ini 52,96 persen atau sekitar 68.061  jiwa," kata Kepala Dinas Kesehatan Palembang Fenty Aprina, di Palembang, Sabtu.

Menurut dia, capaian vaksinasi lansia itu diupayakan terus meningkat untuk menjangkau lebih banyak lagi karena lansia merupakan kelompok masyarakat yang berisiko tinggi tertular COVID-19. 

Untuk meningkatkan vaksinasi lansia, pihaknya mengimbau masyarakat yang memiliki anggota keluarga yang termasuk kelompok lansia untuk membawanya ke puskesmas atau sentra pelayanan vaksinasi lainnya.

Sedangkan bagi lansia yang sudah divaksin dosis pertama untuk segera melanjutkan vaksinasi dosis kedua bahkan penguat (booster), katanya.

Untuk memutus rantai penyebaran COVID-19 perlu dilakukan perlindungan maksimal kepada masyarakat dengan vaksinasi terutama kepada para lansia yang rentan tertular atau menularkan virus Corona.

"Orang tua lanjut usia meskipun mobilitas rendah berpotensi tertular oleh anak dan anggota keluarganya yang aktif bekerja, sekolah, dan melakukan berbagai kegiatan di luar rumah lainnya," ujar Fenty.

Sementara capaian vaksinasi COVID-19 di Kota Palembang secara umum untuk dosis pertama mencapai 85,31 persen atau 1,2  juta jiwa.

Kemudian realisasi vaksinasi dosis kedua  mencapai 72,50 persen atau 1.023 juta jiwa dari target 1.412.064 jiwa.

Sedangkan realisasi vaksinasi COVID-19 dosis ketiga/penguat (booster) di Bumi Sriwijaya ini baru mencapai 27,49 persen atau 299 ribu jiwa, kata Kadinkes.