Pelaku UMKM dominasi penggunaan QRIS di Sumsel

id BI,BI Sumsel,sumsel,transaksi non tunai,bank indonesia,bank sentral,qris

Pelaku UMKM dominasi penggunaan QRIS di Sumsel

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan Erwin Soeriadimadja. (ANTARA/Dolly Rosana)

Palembang (ANTARA) - Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mendominasi penggunaan Quick Response Code Indonesian Standar (QRIS) di Sumsel dengan mencapai persentase 96,26 persen dari total 395.173 merchant.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan Erwin Soeriadimadja di Palembang, Selasa, mengatakan, peningkatan penggunakan QRIS oleh pelaku UMKM ini sudah dirasakan sejak tahun lalu seiring dengan meningkatnya transaksi non tunai di masyarakat.

Artinya dari target nasional sebanyak 14 juta merchant (penjual) UMKM pada tahun ini setidaknya Sumsel telah memberikan kontribusi cukup baik.

Namun, yang menjadi perhatian saat ini bagaimana caranya agar QRIS ini bukan hanya bertumbuh pesat di Kota Palembang tapi juga di seluruh kabupaten/kota di Sumsel.

Ini juga sesuai harapan dari Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui digitalisasi.
Baca juga: BI: Hilirisasi komoditas akan dorong nilai tambah perekonomian Sumsel

BI terus mendorong penggunaan cara bayar melalui QRIS, dari sisi merchant maupun individu karena memberikan layanan yang cepat, mudah, murah, aman, dan handal.

Saat ini BI juga mendorong penggunaan QRIS di tempat ibadah sehingga dapat mempermudah masyarakat menyalurkan zakat, infaq dan sedekah.

“Penggunaan QRIS ini juga sejalan dengan upaya BI juga mendorong masyarakat untuk menggunakan transaksi pembayaran non tunai, khususnya di momen Ramadhan dan Lebaran,” kata dia.

Baca juga: BI: Penukaran uang selama Ramadhan bisa dipesan lewat aplikasi PINTAR
QRIS merupakan kanal pembayaran yang telah diluncurkan pada 17 Agustus 2019. QRIS wajib diimplementasikan untuk QR pembayaran sejak 1 Januari 2020

Sejauh ini jumlah merchant telah menyasar semua sektor di antaranya, pasar tradisional, minimarket, supermarket, masjid, gereja, pura, vihara, SPBU, pempek, instansi pemerintah, apotik, klinik, RS, dokter, hotel, Pondok Pesantren, universitas, sekolah, kursus, donasi, songket dan lainnya.

Ke depan, BI juga mendorong penggunaan QRIS ini di lingkup pemerintah untuk mendorong transparansi keuangan.
Baca juga: BI Sumsel siapkan Rp6,4 triliun uang kartal sambut lebaran