JBI OKU upayakan penyelamatan kawasan hutan dan DAS

id Program perhutanan sosial, lahan kritis, Daerah Aliran Sungai, kawasan hutan, JBI OKU

JBI OKU upayakan penyelamatan  kawasan hutan dan DAS

Jejak Bumi Indonesia memfasilitasi rapat percepatan perhutanan sosial dan pemulihan DAS OKU di Universitas Baturaja, Jumat. ANTARA/Edo Purmana/22

Baturaja (ANTARA) - Lembaga swadaya masyarakat lingkungan hidup Jejak Bumi Indonesia (JBI) Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan berupaya melakukan penyelamatan kawasan hutan dan Daerah Aliran Sungai (DAS) agar tetap lestari.

Pendiri JBI Ogan Komering Ulu (OKU), Hendra Setyawan di Baturaja, Jumat mengatakan penyelamatan kawasan hutan dan DAS dilakukan melalui percepatan program perhutanan sosial.

Berdasarkan data, dari 70.096,51 hektare (Ha) kawasan hutan di Kabupaten OKU, 64.657,89 Ha diantaranya merupakan lahan kritis, termasuk DAS sehingga diperlukan solusi yang tepat agar tetap produktif.

Melalui program perhutanan sosial lahan-lahan kritis itu akan dikelola oleh masyarakat agar kembali produktif melalui gerakan menanam pohon.

Akses legal pengelolaan kawasan hutan oleh masyarakat ini dibuat dalam lima skema, yaitu skema Hutan Desa (HD) yang hak pengelolaannya diberikan kepada lembaga desa untuk kesejahteraan penduduk di wilayah pedesaan.

Kemudian, skema Hutan Kemasyarakatan (HKm), yaitu hutan negara yang pemanfaatan utamanya ditujukan untuk memberdayakan masyarakat setempat.

Hutan Tanaman Rakyat (HTR) atau hutan tanaman pada hutan produksi yang dibangun oleh kelompok masyarakat untuk meningkatkan potensi dan kualitas hutan produksi dengan menerapkan silvikultur dalam rangka menjamin kelestarian sumber daya alam.

Selanjutnya, Hutan Adat (HA) dimana hutan ini adalah hutan yang berada di dalam wilayah masyarakat hutan adat.

Skema terakhir adalah Kemitraan Kehutanan melalui kerjasama antara masyarakat setempat dengan pengelola hutan, pemegang izin usaha, jasa hutan, izin pinjam pakai kawasan hutan atau pemegang izin usaha industri primer hasil hutan.

"Perhutanan sosial ini sendiri diharapkan dapat menyelamatkan DAS dalam kondisi kritis karena dilakukan dengan pola Agroforestry," jelasnya.

Dalam program ini, JBI menyiapkan ratusan ribu bibit pohon produktif komoditi Multy Purpose Tree Species (MPTS) seperti durian, alpukat, petai, jengkol, pala, karet dan tanaman lainnya.

"Bibit-bibit pohon ini untuk ditanam bersama masyarakat di lahan kritis itu, termasuk kawasan DAS," ujarnya.