Baturaja (ANTARA) - Lembaga swadaya masyarakat lingkungan hidup Jejak Bumi Indonesia (JBI) Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan berupaya melakukan penyelamatan kawasan hutan dan Daerah Aliran Sungai (DAS) agar tetap lestari.
Pendiri JBI Ogan Komering Ulu (OKU), Hendra Setyawan di Baturaja, Jumat mengatakan penyelamatan kawasan hutan dan DAS dilakukan melalui percepatan program perhutanan sosial.
Berdasarkan data, dari 70.096,51 hektare (Ha) kawasan hutan di Kabupaten OKU, 64.657,89 Ha diantaranya merupakan lahan kritis, termasuk DAS sehingga diperlukan solusi yang tepat agar tetap produktif.
Melalui program perhutanan sosial lahan-lahan kritis itu akan dikelola oleh masyarakat agar kembali produktif melalui gerakan menanam pohon.
Akses legal pengelolaan kawasan hutan oleh masyarakat ini dibuat dalam lima skema, yaitu skema Hutan Desa (HD) yang hak pengelolaannya diberikan kepada lembaga desa untuk kesejahteraan penduduk di wilayah pedesaan.
Kemudian, skema Hutan Kemasyarakatan (HKm), yaitu hutan negara yang pemanfaatan utamanya ditujukan untuk memberdayakan masyarakat setempat.
Hutan Tanaman Rakyat (HTR) atau hutan tanaman pada hutan produksi yang dibangun oleh kelompok masyarakat untuk meningkatkan potensi dan kualitas hutan produksi dengan menerapkan silvikultur dalam rangka menjamin kelestarian sumber daya alam.
Selanjutnya, Hutan Adat (HA) dimana hutan ini adalah hutan yang berada di dalam wilayah masyarakat hutan adat.
Skema terakhir adalah Kemitraan Kehutanan melalui kerjasama antara masyarakat setempat dengan pengelola hutan, pemegang izin usaha, jasa hutan, izin pinjam pakai kawasan hutan atau pemegang izin usaha industri primer hasil hutan.
"Perhutanan sosial ini sendiri diharapkan dapat menyelamatkan DAS dalam kondisi kritis karena dilakukan dengan pola Agroforestry," jelasnya.
Dalam program ini, JBI menyiapkan ratusan ribu bibit pohon produktif komoditi Multy Purpose Tree Species (MPTS) seperti durian, alpukat, petai, jengkol, pala, karet dan tanaman lainnya.
"Bibit-bibit pohon ini untuk ditanam bersama masyarakat di lahan kritis itu, termasuk kawasan DAS," ujarnya.
Berita Terkait
Menuai manisnya madu kelulut di jantung Borneo
Senin, 29 Januari 2024 11:51 Wib
Menyoal pemanfaatan hutan untuk kemakmuran rakyat
Senin, 22 Januari 2024 19:58 Wib
Pinus Indonesia bina perempuan desa di Sumsel kelola perhutanan sosial
Rabu, 20 Desember 2023 19:21 Wib
Festival PeSoNa KLHKmembangun perhutanan sosial yang produktif dan berkelanjutan
Selasa, 6 Juni 2023 18:42 Wib
Tim KLHK tangani pembuangan limbah B3 di kawasan hutan
Kamis, 19 Mei 2022 16:35 Wib
Desa Mendingin OKU ditetapkan sebagai kawasan KTH Wahana Mandiri
Kamis, 10 Maret 2022 8:08 Wib
Halaqah NU hasilkan rumusan peremajaan sawit rakyat dan program perhutanan sosial
Minggu, 6 Maret 2022 19:57 Wib
JBI targetkan 2.000 Ha lahan kritis di OKU jadi perhutanan sosial
Minggu, 13 Februari 2022 6:28 Wib