Dinkes OKU mencatat 10 kasus DBD

id Kasus DBD, pola 3M, Dinkes OKU, demam berdarah

Dinkes OKU mencatat 10 kasus DBD

Petugas Dinas Kesehatan OKU melakukan fogging di daerah rawan DBD. (ANTARA/Edo Purmana/Arsip)

Baturaja (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan mencatat sebanyak 10 kasus penyakit demam berdarah dengue (DBD) hingga April 2024.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan OKU, Andi Prapto di Baturaja, Senin mengatakan bahwa hingga saat ini kasus DBD di wilayahnya menunjukkan penurunan angka yang sangat signifikan.

Berdasarkan data sejak periode Desember 2023 kasus DBD di Kabupaten OKU menembus angka sebanyak 162 pasien anak-anak hingga dewasa yang menjalani perawatan di rumah sakit setempat akibat terserang penyakit tersebut.

Bahkan, dari jumlah tersebut tercatat sebanyak empat orang pasien anak-anak dinyatakan meninggal dunia akibat DBD setelah menjalani perawatan intensif di rumah sakit Kota Baturaja.

"Alhamdulillah seiring berjalannya waktu dan berkat perawatan intensif sebagian besar pasien sudah sembuh. Kabar baiknya saat ini hanya menyisakan 10 orang pasien lagi yang masih dirawat," jelasnya.

Bahkan, kata dia, selama periode April 2024 ini pihaknya belum mendapat laporan adanya penambahan kasus lagi berkat berbagai upaya yang dilakukan Dinas Kesehatan OKU melalui seluruh puskesmas di wilayah setempat.

Dia menjelaskan, upaya yang dilakukan pihaknya mulai dari melaksanakan kegiatan pengasapan atau fogging massal guna memberantas nyamuk Aedes aegypti agar tidak berkembang biak.

Dinas Kesehatan melalui seluruh puskesmas di Kabupaten OKU pun membagikan bubuk abate kepada masyarakat secara gratis untuk membunuh jentik nyamuk di dalam rumah.

Yang tak kalah penting masyarakat kembali diingatkan untuk tetap menerapkan pola 3M yaitu mengubur, menutup dan menguras bak penampungan air agar terhindar dari penyakit DBD.

"Pola 3M ini masih menjadi cara yang sangat efektif untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari agar terhindar dari DBD," ujarnya.